Salah satu hal yang wajib dipatuhi di masa pandemi ini adalah protokol kesehatan. Jelang pemberlakuan new normal, semua pihak diwajibkan mematuhi protokol kesehatan. Mulai dari pribadi hingga institusi. Pusat perbelanjaan yang akan buka, diwajibkan menerapkan protokol ini. Begitu juga dengan aktifitas perkantoran. Dalam protokol kesehatan dijelaskan setiap orang diwajibkan menggunakan masker, menjaga jarak, serta menjaga imun tubuh. Semuanya ini dilakukan demi mengedalikan perkembangan covid-19 di Indonesia.
Protokol kesehatan ini merupakan cara pencegahan. Protokol ini juga tidak akan bisa berjalan efektif, jika tidak ada kesadaran dalam diri kita, tentang pentingnya berperilaku sehat. Kesadaran ini sangat penting, untuk menggerakkan semuanya. Tanpa kesadaran, protokol kesehatan hanyalah sebuah aturan yang tak ada gunanya.Â
Jika dalam diri masyarakat benar-benar sadar pentingnya melakukan protokol kesehatan, maka kesadaran itu harus diimplementasikan dalami setiap tindakan. Kesadaran inilah yang mengantarkan Indonesia bisa meraih kemerdekaan ketika itu. Dan kesadaran ini pula yang bisa menjauhkan kita dari jurang kehancuran.
Selain protokol kesehatan, juga ada satu protokol yang harus kita implementasikan dalam kehidupan nyata. Â Yaitu protokol kearifan lokal yang tertuang dalam nilai-nilai Pancasila. Sinergi antara protokol Pancasila dengan protokol kesehatan, akan sangat bermanfaat jika dilakukan di masa pandemi ini. Selain persoalan kesehatan, persoalan untuk saling menghargai dan gotong royong juga perlu dilakukan.
Kenapa hal ini penting? Karena di masa pandemi ini masih saja ada pihak-pihak yang menyebarkan virus intoleransi dan radikalisme. Terbukti, aparat kepolisian masih saja melakukan penangkapan terhadap seseorang yang menyebarkan hoaks di masa pandemi. Data yang dirilis Krimsis Polda Metro Jaya saja, per 4 Juni 2020 yang lalu, setidaknya terdapat 1.142 kasus hoaks dan hate speech, 911 kasus penipuan alat kesehatan. Semuanya itu dilakukan di masa pandemi covid-19. Â
Jika mereka memberlakukan protokol Pancasila, tentu tidak akan menyebarkan hoaks di tengah pandemi. Jika mereka mengedepankan protokol Pancasila, tentu tidak akan mengumbar kebencian kepada pihak lain. Jika mereka mengimplementasikan Pancasila, tentu akan bisa saling menghargai, menghormati dan tolong menolong antar sesama.Â
Karena karakter masyarakat Indonesia adalah bukan masyarakat yang gemar membenci atau mengedepankan konflik. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang terbuka, yang menerima segala dinamika perubahan dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Semoga ini bisa jadi renungan bersama di masa pandemi. Tetap jaga kesehatan.