Kita adalah warga negara Indonesia. Namun dalam kesehariannya, tidak sedikit diantara kita justru tidak berperilaku seperti selayaknya masyarakat Indonesia. Terkadang kita masih saling membenci tanpa ada alasan yang kuat. Terkadang kita masih saling caci, hanya karena perbedaan yang tidak substansial.
Sadar atau tidak, perilaku semacam ini jelas tidak mencerminkan perilaku masyarakat Indonesia yang sesungguhnya. Sadar atau tidak, menebar kebencian berpotensi bisa memecah belah kerukunan masyarakat yang telah ada.
Banyak contoh kasus yang bisa kita jadikan pembelajaran. Maraknya ujaran kebencian, telah melahirkan provokasi yang didasarkan pada hoaks. Dengan maraknya ujaran kebencian, banyak pribadi yang merasa paling benar sendiri.
Sementara pihak yang berbeda atau yang minoritas, cenderung dipandang sebagai pihak yang salah. Karena sudah dilabeli salah, bahkan kafir, kelompok intoleran ini berusaha untuk terus
pemenunjukkan eksistensinya.
Orang atau kelompok yang terus menebar kebencian dan permusuhan, harus disadarkan agar tidak terus menyebarkan konten provokatif dan penuh kebencian. Indonesia adalah negara damai, bukanlah negeri yang penuh dengan konflik.
Indonesia adalah negara besar yang butuh komitmen generasi penerus, untuk mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif. Yang bisa membesarkan Indonesia, menjadi yang adil dan tetap toleran kepada siapa saja.
Toleransi adalah salah satu nilai kearifan lokal, yang lahir dan tumbuh subur di Indonesia. Jika kita tidak mempunyai sifat toleran di dalam diri, mungkin kita telah salah dalam memahami sejarah bangsa Indonesia.
Tidak ada nilai kearian lokal yang mengajarkan agar saling membenci, saling mencaci, saling menebar kejahatan, ataupun memprovokasi para pihak agar kondisi dibawah terus bergejolak. Orang semacam ini mungkin kurang memahami nilai budaya di Indonesia.
Dengan memahami nilai-nilai kearifan lokal, secara tidak langsung kita telah membuat benteng penguat terhadap ancaman kelompok radikal. Dengan tidak memahami nilai kearifan lokal dan agama, akan membuat banyak masyarakat mudah terpapan radikalisme.
Banyak masyarakat yang mudah diprovokasi. Keramahan yang dulunya ada, perlahan tergantikan dengan sikap amarah yang tak tergantikan. Karena itulah. mari kita kembalikan Indonesia seperti dulu., Mari jaga Indonesia dari segala pengaruh buruk, yang bisa mempengaruhi banyak orang.