Mohon tunggu...
Ahmad Ricky Perdana
Ahmad Ricky Perdana Mohon Tunggu... Wiraswasta - gemar travelling, fotografi dan menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

seringkali mengabadikan segala hal dalam bentuk foto dan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bangsa Santun Tak Akan Lakukan Provokasi

31 Agustus 2019   11:03 Diperbarui: 31 Agustus 2019   11:24 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kita Indonesia - jalandamai.org

Masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang ramah dan santun. Karena keramahan ini pula yang membuat banyak wisatawan asing betah tinggal di Indonesia. Karena keramahan dan kesantunan ini pula, keragaman suku, budaya, agama dan bahasa di Indonesia masih tetap terjaga hingga saat ini. 

Berbagai jejak sejarah juga menyatakan bahwa keramahan itu sudah ada sejak dulu. Jika memang demikian, semestinya hingga saat ini keramahan dan kesantunan itu masih tetap terjaga. 

Kenyataannya, ada upaya dari pihak-pihak tertentu yang terus mengusik kerukunan yang ada di Indonesia, dengan merubah keramahan dengan amarah. Salah satunya dilakukan dengan cara menebar provokasi yang diserta kebencian.

Saat ini, seluruh dunia memerangi yang namanya ujaran kebencian. Namun karena kecanggihan teknologi, ujaran kebencian ini begitu mudah menyebar dan memprovokasi orang. Fakta-fakta yang ada dimanipulasi sedemikian rupa, sampai akhirnya seseorang sulit membedakan mana benar mana salah, mana fakta mana hoaks. 

Logika masyarakat juga dimatikan, karena diskusi di ranah publik selalu dihadapkan pada benar dan salah. Seseorang berbeda pandangan dianggap salah. Apalagi berbeda keyakinan, dianggap kafir dan segala macamnya.

Betul bahwa mayoritas masyarakat Indonesia saat ini memilih menjadi muslim. Namun, jika kita lihat sejarah, sebelum masuknya agama Islam ke Indonesia, masyarakat ketika itu sudah memiliki keyakinan. Ketika masuk pun, Islam tidak pernah menawarkan kekerasan, ataupun melakukan paksaan. Islam datang dengan damai. 

Dan budaya Indonesia yang terbuka, menerima kedatangan Islam dan melahirkan berbagai macam akulturasi budaya. Baik Islam ataupun budaya di Indonesia, sama-sama menawarkan kesantunan. Lalu, kenapa masih ada sebagian orang yang tidak ramah dan santun?

Aceh hingga Papua adalah Indonesia. Keragaman yang ada di negeri ini adalah bagian dari negara kesatuan republik Indonesia. Karena mereka semua bagian dari Indonesia, dan kita semua bagian dari Indonesia, semestinya kita bisa hidup berdampingan tanpa mempersoalkan latar belakang yang melekat diantara kita. 

Bangsa yang santun, tidak akan berusaha memancing amarah ataupun mencari kejelekan atau kesalahan orang lain. Bangsa yang santun harus terus menyuarakan kesejukan, agar bisa menjadi perekat dalam persatuan.

Kasus yang terjadi di Papua belakangan ini, harus menjadi pembelajaran buat kita semua. Bahwa dampak dari provokasi di media sosial, bisa berujung pada aksi kekerasan di dunia nyata. Tak dipungkiri, media sosial telah mengendalikan sebagian kehidupan di dunia nyata. 

Media sosial tidak hanya bisa menyatukan, tapi juga bisa mencerai beraikan. Mari bijak dalam bermedia sosial, agar antar umat manusia tidak saling caci maki. Manfaatkan media sosial untuk kepentingan yang positif. Karena kita berperilaku santun, semestinya dalam bertutur dan berperilaku pun juga bisa santun. Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun