Mohon tunggu...
Ahmad Ricky Perdana
Ahmad Ricky Perdana Mohon Tunggu... Wiraswasta - gemar travelling, fotografi dan menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

seringkali mengabadikan segala hal dalam bentuk foto dan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ramadan dan Fitrah Kita Semua untuk Jaga Toleransi

31 Mei 2019   06:54 Diperbarui: 31 Mei 2019   07:05 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Toleransi - artikelpu.blogspot.com

Sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna, manusia tetap tidak bisa hidup sendiri. Sebagai makhluk sosial, setiap manusia pasti membutuhkan manusia yang lain. Karena hal ini merupakan fitrah setiap manusia, harus saling membantu, saling menghormati, dan tidak mungkin hidup sendiri-sendiri. 

arena fitrah manusia itu dituntut untuk saling menghargai dan tolong menolong, maka suku-suku yang ada di Indonesia pun dikenal sebagai suku yang ramah mengedepankan keramahan kepada siapa saja. 

Karena keramahan itu pula Indonesia dikenali sebagai negara yang ramah, toleran, dan sangat menghargai keragaman. Semua itu merupakan fitrah kita sebagai manusia, suku dan bangsa.

Dan dalam perjalanannya, Indonesia berkembang menjadi negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Dan agama Islam sendiri merupakan agama yang juga menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, saling menghargai dan tolong menolong antar sesama. 

Hal ini juga terlihat ketika Islam masuk ke tanah Jawa. Tidak ada pertumpahan darah dan tidak ada unsur pemaksaan. Islam bisa berdampingan dengan budaya lokal yang sebelumnya telah ada. Bahkan, telah terjadi akulturasi budaya dan nilai-nilai ditengah masyarakat. Semangat Islam yang damai itu, tentu harus diimplementasikan dalam kehidupan nyata.

Ketika Ramadan tiba, tentu saja mayoritas masyarakat Indonesia akan menjalankan ibadah puasa. Mayoritas masyarakat Indonesia akan berlomba melakukan ibadah, berlombat berbuat kebaikan, dan terus mencari berkah bulan suci. 

Semua itu dilakukan karena pada dasarnya fitrah manusia memang untuk menjadi makhluk yang mengedepankan kebaikan. 

Semangat untuk mengedepankan kebaikan inilah, yang mengantarkan Indonesia selalu senantiasa damai meski mayoritas masyarakatnya penuh keberagaman.

Tak dipungkiri, keragaman yang ada di Indonesia ini bisa berpotensi melahirkan konflik karena dipicu provokasi kebencian. Konstelasi politik setelah pilpres nampaknya juga masih belum mereda, dan bisa berpotensi memicu terjadinya konflik lagi seperti yang terjadi pada 21-22 Mei 2019. 

Masyarakat yang tingkat literasinya masih rendah, juga akan berpotensi terpecah apalagi ketika diselipi sentimen agama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun