Bukan sesuatu yang aneh ketika sekuntum bunga mawar tumbuh dari kelopak, lalu mekar, lalu layu dan berguguran hingga kemudian jatuh ketanah bebas, hingga diurai oleh pengurai dan sampailah nasib bunga kepada tanah yang menjadi medan baru supaya sekuntum mawar bisa tumbuh dan mekar lagi hingga kemudian layu dan kembali pada hakikat tanah lagi.Â
Aku seseorang yang ditakdirkan sebagai penerus peradaban Mahbub. Aku seorang yang tidak tahu dan orang yang berfikir dalam kebodohan akan kehidupan yang penuh siasat dan tipu muslihat. Pikiranku meloncat ibarat katak yang baru sadar bahwa dunia itu ternyata luas. Mulai yang katanya aku melekat pada dinding Azali kemudian katanya aku bersumpah bahwa tuhan adalah satu, yaitu Allahurobby.Â
Aku termasuk orang yang beruntung bisa bersumpah bahwa dulu aku punya tuhan di dimensi azali kemudian aku dilahirkan ke dimensi yang nyata namun fana, yaitu dunia semesta dengan agama islam yang salamah.
Namaku adalah Iskandar, seorang yang lincah bak klelawar kadang terlalu impulsif nan-aktif pada malam gelap gulita namun terkikis peradaban pada waktu fajar datang dan waktu matahari berbinar muncul di ufuk timur.
 Iskandar aku adalah seorang pendekar yang hakikatnya tidak sangar, seorang pendekar yang berusaha dinamis terhadap peradaban hidup yang terkadang redup, terang, hilang, jahat, menyiksa, perih, sakit dan pada hakikatnya adalah kemudian mati. Aku mencoba menjadi hantu pada pikiranku bagaimana sejarah awal terlihatnya historis dari Adam dan Hawa, terkemukanya Aleximandres, terbiasnya peradaban Aleximenes dalam fikirku, lalu kemudian otakku yang bersemayam akal fikiran di dalamnya beranjak membayangkan pradaban Socrates, Descrates, Tales, Plato, Xenophon dan  Aristoteles pada zaman Grezz kuno.
Puji syukur atas nikmat tuhan semesta Alam
Tuhan yang maha pengasih dan maha penyayang
Yang menguasai hari pembalasan
Hanya engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada engkaulah kami meminta pertolongan
Tunjukilah kami jalan yang lurus
Yaitu jalan orang-orang yang telah engkau beri nikmat kepada mereka; bukan jalan mereka yang di murkai dan bukan pula jlan mereka yang sesat