Mohon tunggu...
Ahmad Ramadhan
Ahmad Ramadhan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S1 Manajemen Universitas Airlangga

Hiburan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Beli BBM Harus Pakai Aplikasi?

30 Juni 2022   18:05 Diperbarui: 30 Juni 2022   18:08 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Berkembang pesatnya teknologi dengan cepat mempengaruhi segala aspek di kehidupan kita. Tak terkecuali hal-hal esensial seperti transaksi jual beli. Kini transaksi elektronik sudah merupakan hal yang lumrah dan sudah menjadi hal yang lazim. Hal ini lah yang menginovasi transaksi elektronik MyPertamina yang akhir-akhir ini menyita perhatian kita. Membeli BBM dengan transaksi elektronik, bagaimana bisa?

Baru-baru ini muncul sebuah kabar mengejutkan dari Pertamina yang menggemparkan masyarakat, khususunya pengguna bahan bakar bakar minyak (BBM) subsidi yakni pertalite dan solar. Kabar mengejutkan ini dikabarkan langsung oleh PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Patra Niaga. Aturan terbaru ini mengharuskan pembeli untuk mendaftar di aplikasi MyPertamina atau di laman https://subsiditepat.mypertamina.id/  mulai 1 Juli 2022 mendatang. Ada beberapa daerah terpilih di berbagai provinsi di Indonesia yang akan diberlakukan penerapan distribusi dengan sistem terbaru ini. Terkait dengan terobosan aturan baru ini, muncul banyak pro dan kontra dari berbagai pihak.

Dilansir dari direktur utama PT Pertamina Patra Niaga, tujuan diberlakukannya regulasi baru ini adalah agar distribusi bahan bakar minyak (BBM) subsidi terdistribusi dengan tepat bagi masyarakat yang berhak menerimanya. MyPertamina mengharuskan masyarakat yang mendaftar nantinya harus melengkapi persyaratan dengan mengisi identitas dan kemudian dikonfirmasi menjadi pengguna MyPertamina. Selain agar distribusi tepat sasaran, MyPertamina juga memfasilitasi pengguna untuk melakukan pembayaran dengan metode elektronik yakni LinkAja. Pembayaran elektronik ini tentunya  lebih efisien dalam transaksi dan meminimalisir berbagai macam kekeliruan serta lebih mempersingkat waktu transaksi. Selain itu, bertransaksi dengan metode cashless ini, pengguna akan memperolah point yang kemudian bisa dilakukan reedam sehingga nantinya pengguna dapat mendapatkan promo ataupun reward lainnya.

Uji coba penggunaan MyPertamina, akan dilakukan di beberapa kota/kabupaten yang tersebar di 5 provinsi antara lain Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Jawa Barat, dan Yogyakarta. Pada tahan ini, pihak PT Pertamina akan melihat bagaiamana jalannya sistem baru yang mereka buat. Selain, kelebihan yang telah dipaparkan sebelumnya, tentunya ada berbagai pihak yang mempertanyakan apakah sistem ini aman? atau malah bisa mempersulit masyarakat? atau bahkan membahayakan pengguna yang menggunakan smartphone untuk transaksi tersebut.

Tentunya ada berbagai beberapa pihak yang nantinya akan kesulitan dengan transaksi elektronik ini, yakni bagi mereka yang kurang menguasai dan memahami cara transaksi digital. Selain itu, terkait keamanan penggunaan aplikasi MyPertamina untuk transaksi di SPBU,  Komite BPH Migas melalui anggotanya, Saleh Abdurrahman memaparkan bahwa transaksi pembelian melalui  aman dan tidak akan memicu ledakan di SPBU. Akan tetapi, jika menggunakan smartphone untuk berkomunikasi, maka hal tersebut yang mempunyai risiko.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun