2. Tidak Menimbun Dolar dan Menukarkannya dengan Rupiah
Menyimpan mata uang asing, terutama dolar AS, dalam jumlah besar dapat mengurangi pasokan dolar di pasar domestik, yang berpotensi melemahkan nilai tukar rupiah. Dengan menukarkan dolar yang dimiliki ke dalam rupiah, masyarakat dapat membantu meningkatkan pasokan dolar di pasar, yang pada akhirnya dapat memperkuat nilai tukar rupiah.
3. Berwirausaha dengan Orientasi Ekspor
Mendorong kegiatan wirausaha yang berorientasi ekspor dapat meningkatkan penerimaan devisa negara. Produk-produk lokal yang diekspor ke pasar internasional akan membawa masuk mata uang asing, yang dapat digunakan untuk memperkuat cadangan devisa dan stabilitas nilai tukar rupiah.
4. Berwisata dan Menikmati Wisata Dalam Negeri
Memilih destinasi wisata domestik daripada luar negeri dapat membantu mengurangi pengeluaran devisa untuk pariwisata luar negeri. Selain itu, peningkatan kunjungan wisatawan domestik dapat mendorong pertumbuhan sektor pariwisata dalam negeri, yang berkontribusi pada peningkatan pendapatan nasional dan stabilitas nilai tukar rupiah.
5. Berpergian dengan Transportasi Publik
Menggunakan transportasi umum dapat mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM), yang sebagian besar masih diimpor. Dengan menurunnya permintaan BBM impor, pengeluaran devisa negara dapat ditekan, yang berdampak positif pada stabilitas nilai tukar rupiah.
6. Berinvestasi di Dalam Negeri
Menanamkan modal dalam instrumen investasi domestik, seperti Surat Utang Negara (SUN) atau Obligasi Ritel Indonesia (ORI), dapat membantu pemerintah dalam pembiayaan pembangunan dan mengurangi ketergantungan pada pembiayaan luar negeri. Hal ini dapat memperkuat kepercayaan terhadap perekonomian nasional dan stabilitas nilai tukar rupiah.
7. Mengurangi Pembelian Barang Impor