Mohon tunggu...
Ahmad Mufid
Ahmad Mufid Mohon Tunggu... Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apakah bagi bagi takjil dapat menumbuhkan rasa kepedulian sosial? Mari buktikan bersama kelompok Asistensi Mengajar MTsN Kota Batu

1 April 2025   11:38 Diperbarui: 1 April 2025   11:38 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bagi-bagi takjil di bulan Ramadhan adalah salah satu bentuk kepedulian sosial yang sering kali dilakukan oleh masyarakat, baik secara individu, kelompok, maupun organisasi. Kegiatan ini berupa membagikan makanan atau minuman ringan kepada orang-orang yang berpuasa agar mereka dapat berbuka dengan lebih mudah. Biasanya, takjil yang dibagikan adalah makanan sederhana seperti kurma, air mineral, roti, gorengan, atau nasi. Meski terlihat sederhana, takjil memiliki peran penting dalam membantu seseorang mengembalikan energi setelah seharian menahan lapar dan haus.
Kegiatan bagi-bagi takjil sering dilakukan di tempat-tempat umum, seperti di jalan raya, masjid, musala, atau lingkungan sekitar. Di jalan raya, misalnya, banyak orang yang masih dalam perjalanan saat waktu berbuka tiba. Dengan adanya takjil gratis, mereka bisa segera berbuka tanpa harus menunggu sampai tiba di rumah atau tempat tujuan. Selain itu, bagi masyarakat kurang mampu, takjil gratis sangat membantu mereka untuk berbuka tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan.
Selain bermanfaat bagi penerima, kegiatan berbagi takjil juga memberikan banyak manfaat bagi pemberinya. Dalam Islam, memberi makan kepada orang yang berpuasa adalah salah satu amalan yang dianjurkan dan memiliki pahala besar. Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa saja yang memberi makanan berbuka kepada orang yang berpuasa, maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa tersebut tanpa mengurangi pahala orang yang menerimanya. Oleh karena itu, banyak umat Muslim yang berlomba-lomba melakukan kebaikan ini sebagai bentuk ibadah dan rasa syukur atas rezeki yang mereka miliki.
Dengan itu, kelompok Asistensi Mengajar MTsN Kota Batu melakukan kegiatan yang sekiranya dapat memberi manfaat bagi diri sendiri dan juga bermanfaat bagi orang lain, yaitu dengan mengadakan bagi-bagi takjil gratis yang bertempat di perempatan menuju MTsN Kota Batu pada tanggal 12 Maret 2025. Tempat ini dipilih karena di perempatan tersebut merupakan tempat lalu lalang masyarakat yang baru selesai melalui kegiata mereka, seperti bekerja, kuliah, sekolah, dll.
Nahh makanan yang kami pilih untuk dibagikan ke pengguna jalan yaitu roti dan juga air, karena roti dan air itu sudah dapat memberikan rasa kenyang untuk orang-orang yang berpuasa. Untuk rotinya sendiri, kelompok AM MTsN Kota Batu memesan dari Kampoeng Roti sebanyak 50 pcs, dan Alhamdulillah kegiatan bagi-bagi takjil ini direspon dengan sangat baik olhe pengguna jalan khususnya masyarakat disana dan semua rotinya habis dibagikan dalam beberapa menit saja. Tentunya hal ini memberikan banyak sekali ilmu dan pengalaman yang kami dapatkan, dari bagaimana cara membagikan takjil dengan baik, cara membagi waktu dengan baik, karena pada saat itu kelompok kami juga ada kegiatan pondok ramadahan di sekolah, dan juga kegiatan ini menumbuhkan rasa kepedulian sosial bagi orang lain dan diri kami sendiri khususnya.
Selain itu, berbagi takjil juga dapat mempererat hubungan sosial dan memperkuat rasa kebersamaan dalam masyarakat. Ketika seseorang berbagi, ia tidak hanya memberikan makanan, tetapi juga menunjukkan kepedulian dan kasih sayang terhadap sesama. Hal ini bisa meningkatkan rasa empati dan solidaritas dalam kehidupan bermasyarakat. Banyak komunitas, seperti remaja masjid, organisasi sosial, atau sekolah, yang mengadakan kegiatan berbagi takjil sebagai bagian dari program kepedulian sosial mereka.
Kegiatan ini juga mengajarkan nilai-nilai penting seperti keikhlasan dan kebersamaan. Dalam berbagi takjil, tidak ada perbedaan antara siapa yang memberi dan siapa yang menerima. Semua dilakukan dengan niat tulus untuk membantu dan berbagi kebahagiaan di bulan suci Ramadhan. Dengan begitu, bagi-bagi takjil bukan hanya sekadar memberikan makanan, tetapi juga menjadi sarana untuk menebarkan kebaikan dan menciptakan kebersamaan di tengah masyarakat.
Pada akhirnya, kegiatan ini adalah salah satu cara sederhana namun bermakna untuk memperkuat hubungan antar sesama manusia. Di bulan Ramadhan yang penuh berkah, berbagi sekecil apa pun bisa memberikan dampak besar, baik bagi yang memberi maupun yang menerima. Oleh karena itu, bagi-bagi takjil menjadi salah satu tradisi yang patut dijaga dan terus dilakukan sebagai wujud nyata dari kepedulian dan kebersamaan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun