Mohon tunggu...
Ahmad khoirul Minan
Ahmad khoirul Minan Mohon Tunggu... Foto/Videografer - masih menjadi Mahasiswa

doing what you love is freedom, loving what you do is happines

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seberapa Penting Sih, Pendidikan Kewirausahaan bagi Anak Sekolah Dasar?

22 Januari 2021   09:59 Diperbarui: 22 Januari 2021   10:22 1470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan  merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi suatu bagsa untuk menentukan masa depan bangsa itu sendiri.  Maka dari itu pendidikan sudah diajarkan sejak usia anak-anak atau sekolah dasar tak terkecuali pendidikan tentang kewirausahaan. 

Pendidikan Kewirausahaan untuk anak bukan bermaksud untuk mempekerjakan anak akan tetapi lebih mengarah untuk menanamkan nilai kewirausahaan sejak dini kepada mereka mengingat persiangan dunia kerja di Indonesia yang semakin hari semakin ketat.

Hal inilah yang menjadikan pendidikan kewirausahaan sangat penting untuk diajarkan karena anak- anak perlu dibekali nilai- nilai kewirausahaan agar memiliki jiwa mandiri, kreatif, inovatif, tidak mudah menyerah, serta memiliki sifat kepemimpinan  yang semua itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari- hari  nantinya.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat anak untuk berwirausaha, yaitu:

  • Kemauan, Kemauan merupakan sesuatu yang berasal dari dalam diri yang menyebabkan seseorang mampu untuk melakukan tindakan dalam mencapai tujuan tertentu. Dengan adanya kemauan seorang anak untuk berwirausaha sejak dini, akan menjadikannya semakin giat dalam melakukannya.
  • Ketertarikan, Ketertarikan adalah perasaan senang ketika melakukannya, atau menaruh minat kepada sesuatu. Saat ada ketertarikan maka terdapat daya juang dari diri seseorang untuk meraih apa yang ingin dicapai. Dalam hal ini, jika anak tertarik untuk berwirausaha maka dapat dikatakan pula bahwa anak tersebut memiliki minat untuk berwirausaha. Ketertarikan ini dapat  muncul  dikarenakan banyak hal, misal karena hobby dan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki  sang anak.
  • Lingkungan Keluarga, Peran keluarga sangatlah penting dalam menumbuhkan minat anak. Seperti kita tahu bahwa orang tua merupakan pendidik pertama dan utama, maka orang tualah yang banyak memberikan pengaruh dan warna bagi kepribadian sang anak. Orang tua perlu mengambil peran untuk mendorong anak menemukan minat dan bakat yang dimilikinya. Selain itu, orang tua diharapkan ikut mengevaluasi dan mengapresiasi kerja keras anak, agar mereka merasa diperhatikan dan disayangi oleh orangtua sepenuhnya.
  • Lingkungan Sekolah, Pendidikan di sekolah menjadi tanggung jawab guru sepenuhnya, dimana proses pendidikan di sekolah merupakan bekal pengetahuan dan keterampilan untuk diterapkan anak dalam kehidupan bermasarakat nantinya. Guru dalam proses mendidik dan membimbing siswa juga dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk menumbuhkan bakat minatnya. Dalam hal ini, tentunya sekolah memiliki konsep untuk melaksanakan pendidikan kewirausahaan sejak dini dengan cara menanamkan nilai- nilai kewirausahaan dalam pembelajarannya. Mendidik anak menjadi seorang wirausahawan tidak dalam hitungan satu, dua, dan tiga bulan saja, melainkan harus terus menerus yang menjadikan sebuah proses yang panjang dan sistematis.

Ada beberapa ide kegiatan yang dapat diaplikasikan dalam pendidikan kewirausahaan untuk anak usia sekolah dasar, baik di sekolah maupun di rumah salah satunya, yaitu:

  • Modelling, Menurut psikolog, Dr. Seto Mulyadi cara mudah untuk penanaman nilai baik dari kewirausahaan adalah dengan bercerita. Misalnya saja, orang tua bisa menceritakan kisah tentang temannya (anak)  yang berhasil menjalankan bisnis makanan  riingan bersama orangtuanya. Setelah bercerita, orang tua dapat meyakinkan anak bahwa mereka juga bisa sukses seperti temannya itu, dan memberikan arahan bagaiamna menjadi pengusaha baik, cerdas dan sukses. Kisah- kisah sukses dari para wirausahawan tersebut dapat dijadikan inspirasi bagi anak untuk semakin bersemangat mengembangkan jiwa wirausaha yang dimilikinya.
  • Karya Wisata, Anak- anak bisa diajak berkarya wisata atau mengunjungi tempat- tempat produksi barang atau jasa. Misalnya anak- anak diajak berkunjung ke pabrik pembuatan olahan kacang, pembuatan kue, atau produsen- produsen yang produknya sampai dieksport ke luar negeri. Pengalaman karya wisata seperti ini akan memberikan pengalaman yang mengesankan bagi anak, karena mereka dapat langsung mengetahui bagaimana proses pembuatan barang dan jasa tersebut. Rasa tertarik dan terkesan ini diharapkan mampu memberikan motivasi kepada anak agar nantinya bisa membuka suatu lapangan kerja dan bermanfaat dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan anak- anak.
  • Market day,  Market day adalah kegiatan seperti bazar atau pameran yang diselenggarakan oleh sekolah, dimana terdapat siswa yang membuat dan menjual hasil karya mereka yang biasanya diselenggarakan dalam setiap 1 bulan sekali atau sesuai kebijakan sekolah. Kegiatan ini dilakukan oleh siswa mulai dari proses produksi, distribusi dan konsumsi. Kegiatan ini diawali dari pemberian tugas dan tanggung jawab kepada siswa untuk membuat barang atau kerajianan yang menerapkan prinsip kewirausahaan. Kegiatan ini dapat diorganisasikan dalam bentuk kelompok atau dengan orang tuanya. Hal ini berarti siswa bersama kelompoknya atau orang tuanya mencipatakan ide membuat produk dengan menggunakan prinsip menambah nilai guna atau manfaat dari sebuah barang. Misal, siswa membuat berbagai makanan berbahan dasar sayur-sayuran atau buah-buahan yang tentunya dengan bentuk-bentuk yang menarik dan pastinya bikin sehat. Kemudian siswa diberikan tugas untuk menjual atau menawarkan produk mereka dalam event yang diberi nama market day. Siswa yang lain dan para guru bertanggung jawab menjadi konsumen. Guru juga memiliki kewajibaan untuk terus mengontrol jalannya market day dan menanamkan nilai jual beli yang benar sesuai syaria‘at agama. Pada acara ini, pihak sekolah bisa mengundang orang tua siswa untuk ikut berpartisipasi sebagai konsumen. Hal ini dilakuan sebagai bentuk penghargaan atas kegiatan yang dilakukan oleh siswa.

Berdasarkan berbagai penjelasan diatas,  maka sekolah  dan orang tua siswa harus bisa bekerjasama dengan baik agar mampu membimbing, mengarahkan,  serta menanamkan pendidikan kewirausahaan sejak dini kepada anak baik disekolah maupun ketika dirumah. 

Selain itu, peran seorang guru juga sangatlah menentukan untuk kedepannya, dimana guru dituntut untuk  memahami setiap individu dari berbagai karakter anak, minat anak, dan potensi dalam diri anak yang berbeda-beda. Disamping itu, guru harus terus memotivasi cita- cita mereka, salah satunya yaitu dalam hal berwirausaha. 

Tidak bisa dipungkiri, memang  tidak semua siswa senang atau suka untuk berwirausaha, namun paling tidak sekolah sudah memberikan fasilitas dan bimbingan guna menyalurkan nilai- nilai kebaikan dan  jiwa entreprenurship. 

Sesuai pembahasan sebelumnya, karakterkarakter wirausaha yang dapat ditanamkan kepada siswa sekolah dasar dapat dimulai dari karakter- karakter baik, seperti kreatif, mandiri, leadership, mampu memecahkann masalah, tidak mudah putus asa, mampu mengelola uang, dan dapat berinteraksi dengan orang lain.

Jadi, intinya pendidikan kewirausahaan sangatlah penting bagi anak sekolah dasar, karena didalam pendidikan kewirausahaan bukan hanya mengajarkan tentang bagaimana menjadi wirausahawan yang baik dan benar, akan tetapi juga mengajarkan tentang nilai-nilai dari kewirausahaan seperti  jiwa mandiri, kreatif, inovatif, tidak mudah menyerah, serta memiliki sifat kepemimpinan  yang semua itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari- hari  nantinya walaupun anak tidak menjadi seorang wirausahaan. 

Dan dengan adanya pendidikan kewirausahaan diharapkan mampu mencetak generasi yang tangguh yang tidak mudah putus ada dalam menghadapi tantangan kehidupan, serta siap bersaing dengan cerdas dengan negara lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun