Mohon tunggu...
Ahmad Isnaini
Ahmad Isnaini Mohon Tunggu... Jurnalis - Swasta

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kerjasama Internasional, Museum NTB Seminar dengan Kurator Australia

27 Juni 2023   19:32 Diperbarui: 27 Juni 2023   19:38 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Museum NTB menggelar diskusi bertajuk 'Revitalisasi Peran Museum Masa Kini' di Aula Samalas Museum NTB. Dok. pribadi.

Mataram -Dalam rangka meningkatkan Peran Museum, Museum NTB menggelar diskusi bertajuk 'Revitalisasi Peran Museum Masa Kini' di Aula Samalas Museum NTB, Senin ( 26/6/2023)

 Diskusi tersebut, menghadirkan dua narasumber yakni, Kepala Museum NTB, Ahmad Nur Alam, S.H., M.H, membahas mengenai konsep Museum NTB, dan Emeritus Curator of Southeast Asian Art and Material Culture at Museum and  Art Gallery Northern Territory, Australia, James Bennet, PhD yang membahas tetang peran Museum masa kini.

 Kepala Museum NTB, Ahmad Nur Alam, S.H., M.H, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa dalam diskusi kali ini akan membahas terkait dengan rencana strategis Museum NTB yang tertuang dalam tema strategisnya yakni, 'kotaku Museumku, kampungku Museumku' dan peran museum dalam melestarikan serta merawat kebudayaan. "Hal ini perlu kita diskusikan, karna berdasarkan 10 Kabupaten/Kota, baru ada dua Kabupaten/Kota yang memiliki Museum", ungkapnya.

Ia mengatakan, berdasarkan UU dan Perda Pemerintah NTB, pengelolaan Museum merupakan urusan wajib dan menjadi keharusan, bahwa pengelolaan museum di tingkat pusat dikelola oleh pusat, tingkat provinsi dikelola oleh pemerintah provinsi, dan ditingkat Kabupaten/kota dikelola oleh pemerintah kabupaten/kota. 

Menurutnya, bahwa urusan kebudayaan itu merupakan urusan wajib yang harus menjadi perhatian bagi kabupaten kota terutama di NTB.

 "Karna barang-barang peninggalan yang bernilai kebudayaan yang kita miliki itu sangat banyak tersebar di masyarakat dan itu menjadi perburuan kolektor. Hal inilah harusnya menjadi catatan bagi kita bersama bahwa benda bernilai kebudayaan itu harus kita lindungi", imbuhnya.

 Lanjut,Ia juga berharap kedepannya museum ini harus menyesuaikan dengan perkembangan waktu. Sehingga mudah mudahan dalam diskusi kita pada pagi hari ini memberikan kita banyak hal, dan kami juga mendorong agar universitas-universitas yang ada di NTB ini punya museum.

 Sementara itu, Emeritus Curator of Southeast Asian Art and Material Culture at Museum and  Art Gallery Northern Territory, Australia, James Bennet, PhD, dalam materinya, mengatakan bahwa pada tahun 2001 ia sebagai kurator menyelanggarakan pameran dengan judul 'Cerita Dalam Kain' di Darwin Australia, dan saat itu museum NTB sangat membantu dalam kunjungan lapangannya.

 "Saya di Lombok pada tahun itu, melalui dukungan museum ini saya dapat bertemu dengan tokoh-tokoh besar Sasak dan menghubungkan kembali koleksi kain Sasak yang berada di dalam museum Australia dengan tenun aslinya. Sehingga orang Australia dapat lebih memahami dan menghargai kekayaan tradisi tekstil di Pulau Lombok", tuturnya. 

Menurutnya, Ia mengatakan bahwa baru-baru ini ia sangat beruntung melihat secara langsung perkembangan dan perubahan yang dinamis di museum NTB, dan keterlibatannya dengan komunitas lokal melalui program jadwal pameran. hal ini mencerminkan pengakuan nasional terhadap era museum di Indonesia dan kontribusi museum NTB terhadap sektor pendidikan, pariwisata dan hiburan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun