Eddie Vedder adalah vokalist band Pearl Jam asal Seattle yang memiliki suara berat dan dalam. Kemunculannya di awal tahun 90-an cukup mencengangkan komunitas roker saat itu. Betapa tidak suaranya yang berbeda, berat, dalam dan kasar memberi nuansa baru perkembangan vokalis band rok saat itu yang umumnya bersuara nyaring dan melengking.
Eddie Vedder memang berkembang di jalur yang agak berbeda, grunge. Saat itu ada Nirvana juga sebagai salah satu band yang bergemuruh di dunia grunge. Eddie Vedder muncul dengan suara beratnya pertama kali di dengar oleh halayak ramai ketika menyanyikan lagu Alive, dari album perdana Pearl Jam yaitu Ten. Alive begitu terkenal saat itu, dan juga lagu Jeremy dan Black.
Ciri khas suara Eddie Vedder kemudian berkembang dan banyak menginspirasi vokalis mancanegara dan juga Indonesia. Di mancanegara ada Gavin Rossdalea, vokalis band british, Bush kemudian Scott Stapp dengan band Creednya. Scott Stamp memiliki vokal yang mirip cuma aga halus, tidak sekasar Eddie Vedder. Kemudian . Di Indonesia, kita mengenal Nugie dan juga Armand Maulana, serta Fadli, dari band Padi yang memiliki ciri vokal yang menurut saya turunan dari ciri vokal Eddie Vedder yang kemudian disesuaikan dengan karakter masing-masing individu.
Suara berat dan dalam, serta kasar dari seorang Eddie Vedder memberi nuansa berbeda di dunia vokal band roker saat ini. Menjadi berbeda adalah pilihan untuk menjadi diri sendiri, yang dapat memberikan semangat kreativitas serta inovasi tinggi dalam berkarya untuk terus survive dalam hidup, seperti yang dikatakan Eddie Vedder dalam lagunya Alive:
Oooo I .... I'm still alive
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI