Mohon tunggu...
Ahmad Fauzi
Ahmad Fauzi Mohon Tunggu... Pengacara - Menulis apasaja, Berharap ada nilai manfaat dan membawa keberkahan. Khususnya, untuk mengikat Ingatan yang mulai sering Lupa.

Berusaha menjadi orang yang bermanfaat untuk sesama. Santri, Advokat bisa hubungi saya di email : ozyman83@gmail.com, HP/WA : 085286856464.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menjaga Lingkungan Bersih dari Sampah Tak Perlu Menunggu KTT G20

20 Februari 2022   17:22 Diperbarui: 22 Maret 2022   18:10 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diambil dari google sumber fitra.dev

Indonesia, sebagai Negara berkembang dikancah Global, diketahui merupakan bagian dari anggota G20, bahkan tahun ini, terhitung 1 Desember hingga pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, pada 22 November 22 nanti,  merupakan tuan rumah setelah sebelumnya dipegang Italia di Roma. Dalam momentum global dan Internasional tersebut, kampanye Global yang diusung adalah "Recover Together, Recover Stronger".

Dari sini, dalam pergaulan global dimana Indonesia sebagai tuan rumah KTT G20, pada November 2022 nanti, maka menjadi penting, kita semua sebagai warga Negara untuk mendukung kampanye tersebut. Salah satunya yang paling sederhana adalah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, misalnya berbelanja online, secara digital. dengan tetap memperhatikan dan mengutamakan kebersihan, keamanan lingkungan alam sekitar.

Sebetulnya, tanpa harus dikaitkan dengan Posisi Indonesia dengan G20 maupun Indonesia sebagai Presidensi KTT G20 pada November 2022 mendatang, mengenai issue lingkungan, merupakan aspek fundamental yang mustinya menjadi komitmen bersama, khususnya pemangku kebijakan pada semua lini.

Musti ditanamkan kesadaran kollektif dan massif, bahwa pentingnya menjaga lingkungan bersih dari sampah berseliweran, kotor yang mengganggu kesehatan lahir dan bathin adalah kewajiban bersama dan semua. Bahkan sejak dini, anak-anak dari setiap keluarga musti ditanamkan budaya dan mental bersih dan pola hidup sehat.

Ketika Indonesia peringkat 3 Penyumbang Sampah tingkat Dunia 

Sebagaimana mafhum, pada 2020 (sebagaimana dikutip dalam website Tempo.com , Indonesia diketahui merupakan salah satu penyumbang sampah plastic laut terbesar dunia, setelah urutan pertama, Negara India dan kedua diduduki Negara China.

Saat bersamaan, bahkan hingga saat ini campaign perlindungan dan betapa pentingnya, menjaga lingkungan dari sampah plastic kurang mendapatkan tempat di masyarakat. Buktinya, di Kota-kota penyangga Ibu kota misalnya, Bekasi, Bogor, Depok, Tangerang, sampahnya (terutama di beberapa sungai kecil dan besar) dipenuhi dengan sampah. Bahkan, Sungai Citarum di Jawa Barat, pada 2018 pernah dinobatkan sebagai sungai terkotor di dunia. (kompas )

Fakta-fakta bahwa lingkungan di beberapa kota besar di Indonesia sangat kumuh, dan bahkan mengkwatirkan, cukup banyak berseliweran. Bahkan kita telah akrab dan rutin terkena imbas langsungnya. Misalnya banjir setiap musim penghujan, dan fenomena-fenoma lainnya yang disebabkan abainya kita terhadap lingkungan.

Salah satu penyumbang sampah dari sekian banyaknya sumber sampah adalah kebutuhan hidup sehari-hari ummat manusia perkotaan. Dimana, secara instans sesuai perkembangan zaman, semua hal meskipun dapat dilakukan dengan digital, namun kebutuhan makan dan minum sehari-hari tetaplah manual dan belum tergantikan.

Hal ini kemudian meniscayakan, semua hal berkaitan dengan konsumsi masyarakat menyisakan sampah yang beragam dan kian hari menumpuk dan bertambah banyak, Hatta belanja online, masyarakat digital sekalipun. Pembungkus atau kemasan setiap produk, tentunya merupakan sisa dan sampah yang tidak mungkin dikonsumsi. Maka, dipastikan meningkatnya jual-beli online juga akan menyumbangkan sampah secara bersamaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun