Mohon tunggu...
Ahmad Dimyati Ridwan
Ahmad Dimyati Ridwan Mohon Tunggu... Penulis

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fenomena Hidup Serba Cepat dan Ancaman Lenyapnya Rasa Syukur

9 Agustus 2025   08:49 Diperbarui: 9 Agustus 2025   08:49 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hidup Serba Cepat, Sumber: https://images.app.goo.gl/bF7zhzYvHRSqR6UWA

Kita hidup di era yang serba tergesa. Dari bangun tidur hingga kembali memejamkan mata, hampir tak ada jeda untuk sekadar bernapas. Notifikasi bersahut-sahutan, target pekerjaan menumpuk, dan media sosial terus menampilkan pencapaian orang lain. Hidup seperti dipacu untuk selalu bergerak maju, tanpa sempat bertanya, "Apa yang sebenarnya sedang kita kejar?"

Fenomena ini membuat banyak orang mengukur hidupnya dengan standar eksternal. Keberhasilan dinilai dari kecepatan meraih target, banyaknya aset, atau sorotan publik. Padahal, kebahagiaan sejati kerap tumbuh dari proses yang tenang dan pencapaian yang personal. Sayangnya, dalam kebisingan era digital, rasa syukur semakin sulit ditemukan.

Jika kita terus terjebak dalam budaya serba cepat, risiko terbesar bukanlah gagal mencapai tujuan, melainkan kehilangan makna perjalanan itu sendiri. Kita lupa bahwa hidup bukan garis lurus yang harus ditempuh dengan sprint. Ada tikungan untuk belajar, tanjakan untuk menguatkan, dan pemandangan yang seharusnya kita nikmati di sepanjang jalan.

Mungkin, yang kita butuhkan bukan strategi untuk semakin cepat, melainkan keberanian untuk melambat. Menghargai proses, merayakan kemajuan sekecil apa pun, dan memberi ruang bagi diri untuk benar-benar hadir. Sebab, rasa syukur hanya tumbuh ketika kita mau berhenti sejenak, melihat sekitar, dan menyadari bahwa yang kita miliki hari ini pun sudah layak disyukuri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun