Masa Ta'aruf Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta resmi berakhir pada 20 September 2025. Setelah perjalanan panjang yang dimulai sejak 10 September 2025, rangkaian kegiatan akhirnya usai. Pada Sabtu kemarin, dalam agenda Social Movement, dihadirkan dua pemateri untuk melengkapi materi yang telah diberikan sebelumnya. Guna mempersiapkan mahasiswa baru menjadi pribadi yang unggul, berkarya, dan berdampak, materi penutup rangkaian kegiatan MATAF adalah "Pembinaan Karakter untuk Penyiapan Generasi Emas 2025" yang disampaikan oleh Irfan Amalee, Co-Founder sekaligus Director of PeaceGeneration. Selain itu, juga diberikan materi "Perguruan Tinggi di Era Digital dan Revolusi Industri" oleh Dr. Punang Amaripuja, S.E., S.T., M.I.T.
Pembinaan Karakter untuk Penyiapan Generasi Emas 2025
Pada sesi pertama, Irfan Amalee, Co-Founder dan Director of PeaceGeneration, menyampaikan materinya yang dikemasi dalam "3 Formula Rahasia Mengubah Generasi Rebahan Menjadi Generasi Emas."
Formula 1: Find Life Your Mission
Mahasiswa diajak untuk keluar dari zona nyaman sejak dini. Hidup yang baik dibangun dari pola pikir (mindset), bukan semata lingkungan. Di sinilah pentingnya membedakan Growth Mindset dan Fixed Mindset.
Growth Mindset ditandai dengan keyakinan bahwa kemampuan dapat berkembang melalui usaha, tantangan, dan evaluasi diri. Contoh afirmasi: "Failure is an opportunity to grow," "Feedback is constructive," dan "I like to try new things."
Fixed Mindset sebaliknya, percaya bahwa kemampuan itu bawaan lahir dan tidak bisa diubah. Ciri khasnya: mudah menyerah, menghindari tantangan, serta berpikir "My abilities are unchanging."
Selain itu, mahasiswa juga diperkenalkan dengan konsep Ikigai (passion, vocation, profession, mission) untuk menemukan potensi diri dan kontribusi nyata bagi dunia.
Formula 2: Hack and Build Your System
Formula kedua mengajarkan tentang hack membangun sistem diri. Tiga tahapannya adalah:
- Aktifkan 10 Tombol Rahasia: kesenangan, kebanggaan, rasa ingin tahu, minat, tujuan, kebutuhan, manfaat, tantangan, keyakinan, dan makna. Prinsipnya, manusia tidak suka diatur secara langsung dengan perintah atau larangan. Karena itu, cara efektif menggerakkan seseorang adalah melalui pesan yang menyentuh emosi dan logika.
- Delay Instant Gratification (Menunda Kesenangan Sesaat): Disampaikan melalui analogi mendaki gunung, ada tiga tipe orang: Quitters (mudah menyerah), Campers (cukup puas di tengah jalan), dan Climbers (terus berusaha hingga puncak). Mayoritas orang berada di level Campers, hanya sebagian kecil yang menjadi Climbers. Kutipan Brian Tracy ditekankan: "Kemampuan untuk disiplin dan menunda kesenangan jangka pendek demi tujuan jangka panjang adalah resep sukses yang tak tergantikan."
- 1% Atomic Habit: Perubahan kecil yang konsisten akan menghasilkan dampak besar. Misalnya, memperbaiki kebiasaan sederhana seperti merapikan meja belajar. Perhitungan matematis menunjukkan, 1% lebih baik setiap hari selama setahun akan menghasilkan peningkatan 37 kali lipat. Sebaliknya, 1% lebih buruk setiap hari akan membuat kemampuan merosot drastis.
Formula 3: Habiskan Jatah Gagalmu!Â
Formula terakhir menekankan pentingnya berani gagal. Menurut Bapak Irfan, perilaku kita hari ini banyak dipengaruhi oleh alam bawah sadar. 90% terbentuk dari keyakinan, pengalaman, stigma, dan rasa takut di masa lalu. Karena itu, kegagalan harus dianggap sebagai bagian dari proses pembelajaran untuk menata ulang pikiran bawah sadar agar mendukung kesuksesan.
Perguruan Tinggi di Era Digital dan Revolusi Industri
Disampaikan oleh Bapak Dr. Puna Amaribuja, S.E., S.T., M.I.T.