Mohon tunggu...
Ahmad Bukhori
Ahmad Bukhori Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

DPP Usung Ridwan Kamil, Golkar Dilanda Konflik Internal

8 November 2017   19:33 Diperbarui: 8 November 2017   21:29 1434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengarungi Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018, Partai Golkar harus siap menghadapi konflik internal. Pasalnya, peringatan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar yang akan memberikan sanksi terhadap kadernya yang tidak mendukung Ridwan Kamil dan anggota DPR RI Daniel Muttaqien sebagai Cagub dan Cawagub Jabar, tidak mempengaruhi komitmen para kader Golkar di tingkat kecamatan untuk tetap mendukung Dedi Mulyadi.

Seluruh Pengurus Kecamatan (PK) Golkar Jabar menolak keputusan DPP Golkar mengusung Ridwan Kamil sebagai Cagub Jabar. Hal ini disampaikan oleh Ketua PK Nagreg, Kabupaten Bandung, Yayan Heryana dalam konferensi pers di Jalan Burangrang, Kota Bandung, Selasa (7/11). Menurutnya, keputusan DPP tersebut menyalahi aturan dan menghianati kader. Karena, Ridwan Kamil tidak melewati aturan dan mekanisme yang disepakati Partai Golkar.

Yayan menyatakan seluruh PK Golkar yang ada di Jawa Barat mempunyai sikap yang sama terkait penolakan terhadap RK. Mereka setuju dan punya sikap yang sama, kecuali PK di daerah Indramayu yang menerima keputusan DPP Golkar. Yayan menegaskan, semua Ketua PK sepakat akan tetap mendukung Dedi Mulyadi untuk maju sebagai Cagub dari Partai Golkar. Alasan mereka tetap mendukung Dedi Mulyadi karena sudah melalui mekanisme dan proses persetujuan kader Golkar di Jabar di semua tingkatan.

Kekecewaan tak hanya diluapkan terhadap DPP Golkar. Ketua PK Cikijing, Kabupaten Majalengka, Kosasih menyampaikan seluruh pengurus PK Golkar di Jabar marah terhadap Dedi Mulyadi yang menyerah dan menerima keputusan DPP tersebut. Kosasih menentang pernyataan Kang Dedi yang seolah menerima keputusan DPP. Hal ini Kosasih sampaikan dalam konferensi pers di Jalan Burangrang, Kota Bandung, Selasa (7/11). Kosasih menyayangkan sikap Dedi Mulyadi karena dulu pernah menyatakan bahwa komandan yang baik adalah yang tidak meninggalkan prajuritnya di medan perang. Karena itu, Kosasih dkk sebagai prajurit, merasa ditinggalkan.

Keberhasilan partai politik salah satunya diukur ketika bisa menghadirkan kadernya dalam sebuah pesta demokrasi. Untuk itu, menurut Ketua PK Golkar Malangbong, Kabupaten Garut, Yan bahwa partai politik, khususnya Golkar saat ini tidak dihormati, karena kalah dengan figur. Hal ini bagi Yan menunjukan bahwa semua partai politik mengalami kegagalan karena mendasarkan pilihan dengan alasan figure. Yan menilai, jika DPP memilih Ridwan Kamil, secara tidak langsung Partai Golkar gagal dalam menghargai kader. Karena itu ia merasa tersinggung karena DPP seolah tidak menginginkan kadernya berkembang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun