Mohon tunggu...
KKN UM Ngadirenggo
KKN UM Ngadirenggo Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Mahasiswa KKN Ngadirenggo Wlingi Blitar

Selanjutnya

Tutup

Money

Inovasi Baru Pengolahan Jamu Gendong melalui Pelatihan Pembuatan Jamu Serbuk dan Pelatihan Pemasaran Online

5 Juli 2019   02:00 Diperbarui: 5 Juli 2019   02:10 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jamu adalah obat tradisional dari Indonesia yang dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan seperti akar-akaran, daun -- daunan, kulit batang, dan buah. Ada juga yang menggunakan bahan dari bagian tubuh hewan, seperti empedu kambing, atau ular. Jenis jamu tradisional yang sering ditemukan yaitu, beras kencur, kunir asam, kunci suruh, cabe puyang, dan pahitan. Jamu menggunakan pemanis asli yaitu, gula jawa, gula pasir atau gula batu, karena jika menggunakan pemanis buatan akan merusak esensi dari manfaat jamu bagi kesehatan. Manfaat jamu bermacam -- macam tergantung dari jenis jamunya. Misalnya jamu beras kencur yang berkhasiat dalam menghilangkan pegal -- pegal pada tubuh, lalu kunir asam yang berkhasiat untuk menghindarkan dari sariawan atau panas dalam, dan lain sebagainya.

Jamu tradisional yang biasanya berbentuk cair dan dimasukkan dalam botol -- botol memiliki beberapa kekurangan, salah satunya adalah tidak tahan lama, terutama jika tidak disimpan dalam kulkas. Meskipun disimpan di dalam kulkas, jamu cair tidak boleh disimpan terlalu lama, karena dapat menghilangkan manfaat dari jamu tersebut karena terkontaminasi mikroba. Ketidaktahanan jamu cair tersebut membuat pemasaran jamu menjadi terbatas disekeliling daerah tempat tinggal penjualnya saja. Untuk mengatasi hal tersebut, dewasa ini terdapat inovasi jamu tradisional dalam bentuk serbuk atau bubuk yang dapat dikonsumsi dengan cara diseduh air panas. Akan tetapi, masih banyak penjual jamu tradisional yang belum mengetahui cara pembuatan jamu serbuk. Salah satunya para penjual jamu tradisional di lingkungan Depok, Dusun Ngolakan, Desa Ngadirenggo, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar. Jamu di lingkungan Depok ini sudah terkenal baik, akan tetapi memiliki kekurangan dalam tingkat ketahanan produk.

Berdasarkan permasalahan tersebut, Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM), dalam melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Ngadirenggo, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar mengadakan pelatihan membuat jamu serbuk dengan tema "Membangun Inovasi Baru Pengolahan Jamu Tradisional dengan Pelatihan Pembuatan Jamu Serbuk"

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa (25/06/19) di rumah Bapak Sabrowi salah seorang warga lingkungan Depok yang mengolah jamu. Acara dimulai pukul 14.00 WIB sampai pukul 15.30 WIB. Kegiatan ini diikuti oleh Ibu-ibu penjual jamu di lingkungan Depok, Dusun Ngolakan, Desa Ngadirenggo. Pelatihan jamu serbuk ini disampaikan oleh Ibu Ucik Triwahyuni yang sudah menjual jamu dalam bentuk serbuk. Beliau menerangkan tentang dasar-dasar pembuatan jamu serbuk, menunjukkan langkah-langkah pembuatan jamu serbuk, menunjukkan peralatan dan takaran yang diperlukan dalam pembuatan jamu serbuk, sekaligus secara langsung mempraktekkan pembuatan jamu serbuk bersama ibu -- ibu penjual jamu.

Selain itu, dihari yang sama mahasiswa KKN juga berbagi tentang materi pemasaran yang membahas tentang packaging, logo, dan pemasaran secara online. Pemateri yang berasal dari mahasiswa sendiri mengenalkan pemasaran online melalui media instagram, whatsapp, dan facebook serta shopee. Diharapkan masyarakat dapat memasarkan jamu serbuknya secara online.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun