Kendala yang Dihadapi
Dalam pelaksanaan pelatihan, terdapat beberapa kendala yang dihadapi tim KKN maupun peserta. Salah satu yang paling menonjol adalah minimnya pengetahuan awal warga mengenai bahan-bahan yang digunakan, seperti palm wax dan essential oil. Sebagian peserta baru pertama kali mendengar atau melihat bahan-bahan tersebut secara langsung, sehingga perlu diberikan penjelasan lebih detail dan pendampingan selama proses pembuatan.
Selain itu, karena kegiatan bersifat praktik langsung, penggunaan alat pemanas (double boiler) memerlukan perhatian ekstra dalam segi keamanan dan ketelitian. Mahasiswa harus memastikan setiap peserta memahami langkah-langkahnya agar tidak terjadi kesalahan atau kecelakaan kecil selama proses pencampuran dan pencetakan lilin.
Walau begitu, kendala tersebut dapat diatasi melalui pendampingan intensif, diskusi dua arah, serta pendekatan yang sabar dan komunikatif dari tim KKN kepada para peserta. Hasilnya, seluruh rangkaian kegiatan tetap dapat berjalan dengan lancar hingga selesai.
Harapan Tim KKN UISI
Dengan pelatihan ini, mahasiswa berharap masyarakat Desa Raci Tengah tidak hanya memahami pentingnya pengelolaan limbah, tetapi juga mampu menerapkan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Harapannya, warga dapat terus mengembangkan keterampilan ini dan bahkan menjadikannya sebagai peluang usaha berbasis lingkungan.
“Kami ingin kegiatan ini berlanjut, agar limbah minyak jelantah tidak lagi dibuang sembarangan, tapi bisa diolah menjadi produk yang bermanfaat,” ujar perwakilan tim KKN Kelompok 12 UISI.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI