Mohon tunggu...
AHMAD ARIF
AHMAD ARIF Mohon Tunggu... profesional -

Orang Biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menyelesaikan Masalah Lokalisasi di Indonesia

21 September 2013   08:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:36 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mengutip dari berita online TEMPO.COM tanggal 16 April 2013, Direktur Rehabilitasi Tuna Sosial Kementerian Sosial, Sonny W Manalu, mengatakan saat ini terdapat 40 ribu lebih pekerja seks komersial (PSK) yang menghuni lokalisasi di seluruh Indonesia. "Setiap tahun jumlahnya selalu naik". Ada dua kemungkinan penyebab anak negeri ini berprofesi m sebagai PSK. Pertama, karena kebutuhan ekonomi; Kedua, karena gaya hidup.

Penyebab pertama anak negeri ini menjadi PSK didorong oleh 2 faktor, yaitu 1. Karena pembangunan ekonomi di Indonesia yang tidak merata, menyebabkan banyak penduduk Indonesia hidup dibawah garis kemiskinan (secara makro); 2. Karena tingkat pendidikan yang rendah berdampak tidak adanya kompeten dan skill, sehingga orang tersebut kalah bersaing dalam dunia pekerjan (secara mikro).

Penyebab kedua tidak dipengaruhi oleh banyak-sedikitnya finasial yang dimiliki seseorang, atau tinggi-rendahnya tingkat pendidikan yang ia miliki. Namun, yang kedua ini ialah karena lemahnya pemahaman anak negeri ini terhadap falsafah bangsa. Sehingga, anak negeri ini kehilangan kepribadiannya dan mengukuti gaya hidup bangsa atau Negara lain yang didasarkan oleh faham kebebasan (liberalism).

Seperti halnya gula dan semut, dimana ada gula, disitu ada semut. Dimana ada lokalisasi, disitu ada minuman keras dan obat-obatan terlarang. Dengandemilkian, terjadi perputaran uang yang sangat kuat di setiap lokalisasi. Oleh karena itu, bukan hal yang mudah untuk menutup lokalisasi yang menjadi tempat mereka bertransaksi dan menjajakan diri. Karena tidak ada jaminan apabila sebuah lokalisasi dihancurkan, selsailah permasalahan. Bahkan bisa berdampak lebih buruk dari itu.

Kita harus menyadari bahwa lokalisasi juga merupakan kegiatan penduduk, namun bersifat negatif. Karena itu kita tidak bisa langsung menghancurkannya tanpa ada jaminan bagi orang-orang yang hidupnya bergantung kepada lokalisasi. Dengan demikian, kita harus membangun kegiatan penduduk yang positif,karena apabila kegiatan penduduk yang positif telah terbangun kuat dan mampu menjamin kehidupan orang-orang yang ikut serta, maka kegiatan penduduk yang positif ini akan menghancurkan sedikit demi sedikit kegiatan penduduk yang negatif tanpa adanya pergesekan sosial yang berarti.

Ditetapkannya Pancasila sebagai Dasar Indonesia Merdeka memaknakan bahwa Pancasila berfungsi sebagai Filosofi Dasar Pembangunan berbangsa dan bernegara Bangsa Indonesia. Sehingga Pancasila berfungsi sebagai standar terbangunnya kegiatan penduduk dari bidang budaya, hukum, sosial, politik, ekonomi, sampai dengan pengembangan lingkungan. Pancasila akan mengarahkan kegiatan penduduk rakyat Indonesia kepada pembangunan masyarakat adil dan makmur, masyarakat yang memanusiakan manusia tanpa penindasan, masyarakat yang terangkat harkat dan martabat hidupnya. Dengan demikian, Pancasila akan membangun kegiatan penduduk yang positif.

Oleh karena itu, menjalankan peran dan fungsi Pancasila adalah solusi dalam menyelesaikan permasalahan lokalisasi. Sebab terbangunnya kegiatan penduduk yang positif adalah indikator dari dijalankannya peran dan fungsi Pancasila sebagai Dasar Indoensia Merdeka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun