Mohon tunggu...
Ahmad Ajib Novianto
Ahmad Ajib Novianto Mohon Tunggu... Freelancer - nyawiji

Agama : Islam Kewarganegaraan : Indonesia Mempunyai kemampuan untuk menguasai sistem penting yang ada di komputer seperti (MS Excel, MS Word, MS PowerPoint, MS Access, MS Outlook dan Internet)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengabdian Masyarakat LPPM UTM, Pembuatan Teknologi Alat Cuci Tangan Sensor

26 Desember 2020   13:17 Diperbarui: 26 Desember 2020   13:19 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Alat Cuci Tangan Sensor

Pandemi COVID-19 yang masih belum usai hingga akhir tahun ini menjadikan pemerintah menerapkan kebijakan-kebijakan baru, salah satunya pada bidang pendidikan yang lebih banyak menggunakan sistem daring. Hal tersebut juga berdampak pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Universitas Trunojoyo Madura yang sebelum pandemi KKN biasa dilakukan di Pulau Madura, namun setelah adanya pandemi pada dua semester terakhir ini kebijakan diubah dengan menjadikan KKN di desa masing-masing mahasiswa. KKN yang dilaksanakan oleh UTM bertema "Adaptasi Kebiasaan Baru" dengan tujuan agar masyarakat bisa segera beradaptasi melihat masih belum jelasnya kapan pandemi corona berakhir.

Yohana merupakan salah satu mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura yang tergabung dalam kelompok 37 dan sedang melaksanakan kegiatan KKN di Desa Ngampel, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri. Mahasiswi UTM ini melaksanakan kegiatan KKN mulai tanggal 30 Oktober 2020 sampai 26 Desember 2020 sebagai salah satu syarat ditempuhnya program S1 dan sebagai wujud dari tri fungsi mahasiswa. Oleh karena itu, salah satu proker yang akan dilaksanakannya harus memiliki manfaat untuk desa terutama pada kondisi pandemi seperti sekarang ini.

Dalam pelaksanaan KKN, mahasiswi ini menciptakan inovasi terkait penggunaan teknologi yang dapat mencegah penularan virus corona dengan membuat alat cuci tangan sensor (touchless). Berbekal bahan-bahan sederhana dan sedikit modifikasi, alat cuci tangan ini bisa digunakan tanpa perlu menyentuh untuk menyalakan ataupun menutupnya kembali. Alat itu merupakan inovasi yang sangat efektif dan efisien mengingat virus corona mudah sekali menyebar melalui benda-benda yang sering tersentuh. Dari inovasi tersebut, Yohana mendapat apresiasi dari Bapak Encik Muhammad Fauzan., SH., LL.M selaku DPL (Dosen Pembimbing Lapang) KKN UTM untuk kelompok 37.

Modifikasi alat ini menggunakan galon sebagai wadah air, pompa galon elektrik sebagai jalur lewatnya air, dan sensor halangan untuk menyalakan atau mematikan alat cuci tangan. Cara kerja alat ini yaitu dengan meletakkan tangan beberapa centimeter dari sensor untuk mengalirkan air, dan cara yang sama untuk mematikan air. Pompa air elektrik yang fungsinya mengangkat air ke atas ini membutuhkan energi yang berasal dari baterai yang bisa diisi ulang.

Perlu diketahui bahwa pada acara penutupan kegiatan KKN UTM dari kelompok 37 yang akan diadakan di Balai Desa Ngampel, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri akhir Desember nanti, alat ini akan dihibahkan untuk Desa Ngampel dan rencananya akan ditempatkan di Balai Desa Ngampel sebagai upaya pencegahan penularan virus corona dan dalam rangka membantu pemerintah untuk menerapkan pola hidup sehat di era new normal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun