http://kaahil.files.wordpress.com/2009/05/zamzam.jpg
Banyak cara ditempuh seseorang untuk menjadi terkenal, mulai dari rakyat jelata sampai dengan pejabat di pemerintahan maupun swasta. Hal-hal aneh sering dilakukan mereka untuk mencapai tujuannya. Namun ada satuperbuatan yang mudah untuk dilakukan agar cepat terkanal. Bagaimana caranya? Jawabannya : kencingkan saja air zam-zam.
Ya, sudah menjadi rahasia umum bahwa air zam-zam merupakan air yang keluar dari perut bumi di tanah arab, tepatnya Negara Saudi Arabia. Para jemaah haji maupun pelancong yang pernah ke Negara teluk tersebuttidak akan ketinggalan membawa air zam-zam menjadi buah tangannya bila pulang ke negaranya. Hampir diseluruh dunia telah merasakan air zam-zam. Sehingga apabila anda mengencingkan air zam-zam maka air zam-zam dengan rasa ‘aneh’ tersebut akan tersebar di seluruh manca Negara. Sehingga menjadi pembicaraan di warung, supermarket, kantor, apartemen, bahkan pertemuan Organisasi Islam Sedunia (OKI) akan membahasnya sebagai berita yang menarik.
moeflich.wordprress.com
Sebenarnya pepatah arab ini sudah mendunia untuk mengkritik orang-orang yang berambisi terkenal dengan menggunakan jalan pintas. Berbagai cara dilakukan untuk mewujudkan keinginannya tersebut. Mulai dari kampanye, pencitraan melalui media masa, melakukan sensasi murahan, dan seterusnya. Pada hakekatnya beberapa cara tersebut dilakukan secara instan dan mudah untuk diterima oleh masyarakat. Alih-alih ingin tenar di mata orang, justru sebaliknya banyak yang menjadi boomerang.
Taruhlah iklan pencitraan partai politik yang anti korupsi, namun kini ternyata banyak kadernya yang dipenjara karena terjerat korupsi. Tidak tanggung-tanggung beberapa bintang iklannya kini menjadi tahanan KPK dan sudah memiliki kekuatan hukum tetap. Ada juga sebuah partai yang dengan jargonnya; bersih dan peduli namun kini justru Ketua partai tersebut juga terlibat dugaan money laundry dan mempengaruhi kekuasaan walaupun banyak pro kontra didalam fakta persidangan.
Lain lagi dengan salah satu menteri yang digadang-gadang sebagai pemenang calon presiden dalam konvensi salah satu parpol. Rekam jejaknya selama ini belum tercoreng oleh pemberitaan media masa. Namun usut punya usut ternyata beliau itu memilki group media yang tersebar hampir seluruh di tanah air. Pantas saja pencitraannya sangat bagus selama ini dan tidak terendus pihak lain. Akhir-akhir ini dengan adanya sarana media social maka sedikit demi sedikit mulai terkuak track record sebenarnya dari pengusaha media tersebut.
Bagaimana dengan Kompasianer yang ingin terkenal secara instan? Cepat-cepat dech ke Saudi sebelum kering kerontang tanah jazira arab tersebut.
Aya-aya wae.
______________
