Mohon tunggu...
Ahmad Lavi
Ahmad Lavi Mohon Tunggu... -

Ane bukan anak kuliahan,juga bukan lulusan pesantren..\r\nAne cuma pengen SUKSES,hidup BENER.pengen punya banyak WAKTU,banyakin IBADAH,banyakin SEDEKAH,banyakin NOLONG ORANG YANG SUSAH

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Celoteh Si Buruh Migran

1 Mei 2014   13:17 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:59 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Yang jadialesan utama para buruh migran biasanya karna keadaan terjepit terlilit utang, susah nyari kerja, mau usaha ga punya modal, pengen punya rumah, pengen beli sawah,dsb.. bahkan ada diantara kawan-kawan saya harus rela berangkat berulang-ulang kali bahkan juga mereka enggan pulang dan memutuskan jadi pekerja illegal bertaun-taun demi mewujudkan impian masing-masing.. Dari tahun ke tahun semakin banyak saja peminat menjadi pekerja ke luar negri, mau sampe kapan hal ini terjadi..?

Sungguh ironis sekali bangsa kita ini…. Apa kata dunia pak…bu…??

Kalo saja bangsa kita tau apa yang mereka slalu harapkan untuk bangsanya, sungguh mengenaskan pak.. bu..

Mereka sangat mengharapkan kurs slalu naik pak..! agar ketika mereka kirim kepada keluarga di Indonesia menjadi banyak, dan itu artinya mereka lebih mendoakan rupiah terus terpuruk. Coba anda hitung ada berapa buruh migran setiap tahunnya, belum ditambah dgn para calon TKI/TKW yang masih di Indonesia, maka sebanyak itulah yang mendoakan Negara kita terpuruk, terus gimana bangsa kita ini mau maju pak..? kalo setiap saat didoakan seperti itu..

Itu baru dari segi materil, ternyata ada yang lebih mengenaskan lagi pak.. bu..

Sebulan yang lalu Allah perkenalkan kpd saya seorang kawan, sebut aja Gofar (nama samaran) anak jogja alumni pesantren dia baru saja 6 bulan menginjakkan kakinya di korsel, tiap hari dia nangiiiiiis jangankan untuk sholat jum’at untuk memenuhi kewajiban seorang muslim sholat 5 waktu aja susah, udah mah dapet majikan yang arogan jg ringan tangan, salah-salah sedikit tuh tangan nyamber ke kepalanya, masyaAllah pak… bu.. kalo dia cerita sama saya sambil nangis, dia nyeseeel, dia slalu berniat pengen kabur tapi ga bisa semua kartu identitas dan gaji pun ditahan dan juga lokasi yang susah transportasi untuk akses ke kota.. saya slalu bilang jangan putuuus minta ampunan dari Allah, jangan putus minta perlindungan Nya, minta dimudahkan jalan, innallaha ma’anaa… saya aja kalo denger dia cerita masyaAllah berlinang air mata, pak.. bu.. minta do’a nya untuk kawan saya yang satu ini juga untuk kawan-kawan yang laen..

Ya Allah… kebangetan beneeer bangsa kita ini..

Duuuh sampe netes air mata nih..

Bangsa kita ga nyadar udah nyiptain neraka buat putra-putrinya sendiri, dan bangsa kita jg ga nyadar udah nyiptain sorga buat putra-putrinya yang senang manisnya dunia sehingga mereka dengan bebas berbuat maksiat minum, prostitusi, judi, dll..

Sudah berapa banyak korban penganiayaan, pemerkosaan, pembunuhan, harus berapa banyak lagi pak…?

Bangsa kita juga ga nyadar udah menciptakan orang baik-baik jadi pelaku kriminal baru pembunuhan, karna terjepit. Masih hangat berita ibu satinah berapa puluh milyar bangsa kita keluarkan untuk menebus satu orang saja agar terbebas dari hukuman mati, sedangkan masih banyak satinah-satinah yang laen dibelakangnya.

Ya Allah.. ampunilah bangsaku ini..

Lindungilah kami pak.. bu… Lindungi kami…..

Melindungi kami bukan berarti anda harus mendampingi kami dan menjaga kami ketika kami bekerja di luar negri, tapi dengan membangun bangsa kami, makmurkan kami di negri kami sendiri, dan jangan lagi Indonesia mengirim putra-putrinya untuk jadi pekerja kasar ke negri orang, maluuuuu pak.. bu.. malu….

Pesan saya kepada para pemimpin dan wakil rakyat tolong uang rakyat, uang Negara jangan dikorupsi, jangan diperebutkan… tolong manfaatiiin untuk pembangunan, bantu rakyat yang kesusahan

Pesan untuk kita semua Selamatkan ladang pertanian, selamatkan ladang perkebunan, jaga kekayaan kita, selamatkan pemukiman penduduk, bebaskan aset-aset yang udah jatuh ke tangan orang asing

Jadiin orang asing adalah pembeli dan pelanggan apa yang kita punya..

Jangan jadiin mereka pemilik dari apa yang kita punya..

Mari kita bersatu.. mari kita bergotong-royong.. sperti halnya pendahulu-pendahulu kita yang rela mengorbankan nyawanya untuk kita semua..

Sekarang pikirkan apa yang bisa kita lakukan untuk generasi yang akan datang, untuk generasi anak cucu kita kelak.

Jangan sampe kita saling menghujat, jangan saling mengolok-olok, hargai pendapat oranglain, jangan berburuk sangka pada sesama, berpikirlah positif demi Indonesia

Tolong renungkan pak.. bu.. pembaca yang budiman,

Bangsa kita sekarang ini udah bercerai-berai, kita hanya memikirkan perutnya masing-masing, ga mikirin perut-perut dibawah kita, ga mikirin perut-perut disekeliling kita..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun