Mohon tunggu...
Ahmad Naufal Dzulfaroh
Ahmad Naufal Dzulfaroh Mohon Tunggu... Freelancer - Twitter: @nofal_oke

Penikmat Sepak Bola dan Tukang Mantau Timur Tengah

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Arti Penting Dataran Tinggi Golan bagi Israel

4 April 2019   17:21 Diperbarui: 4 April 2019   17:36 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa waktu lalu, Trump mengeluarkan pernyataan kontroversial terkait status dataran tinggi Golan. Dalam pernyataannya itu, Trump mengklaim Golan sebagai wilayah sah milik Israel. Pernyataan itu pun menuai banyak penolakan dan kritikan. Pasalnya, hal itu tak sejalan dengan resolusi Dewan Keamanan terkait Golan, yakni sebagai wilayah Suriah yang diduduki Israel. Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, secara tegas menolak dan mengutuk klaim tersebut. Bashar Ja'fari, Duta Besar Suriah untuk PBB, juga mengeluarkan kritikan tajam kepada Amerika Serikat terkait keputusan itu.

Secara geografis, dataran tinggi Golan terletak di perbatasan Suriah, Lebanon, Yordania, dan Israel dengan ketinggian 300 mdpl. Dataran ini merupakan bagian dari provinsi Al-Qunaytirah, Suriah dan memiliki nilai strategis, sehingga sangat diperhitungkan oleh kedua pihak. Dalam sejarahnya, Israel pertama kali menduduki dataran tinggi Golan setelah kemenangannya pada perang 1967 atau dikenal dengan perang enam hari. Selain Golan, Israel juga berhasil menduduki Yerussalem Timur, Jalur Gaza, Semenanjung Sinai, dan West Bank.

Sejak saat itu, perlawanan Suriah terhadap Israel tidak lagi murni untuk memperjuangkan nasib Palestina, tetapi juga merebut dataran tinggi Golan. Ada beberapa alasan mengapa Israel enggan melepas dataran tinggi Golan. Pertama, wilayah yang tinggi memungkinkan Israel untuk mengantisipasi serangan yang dilancarkan, baik dari Suriah maupun Lebanon. Pada puncak tertingginya, yaitu di pegunungan Hermon, Israel bisa melakukan pengintaian dan pengamatan terhadap pergerakan militer Suriah, Sungai Yordan, dan Danau Tiberias.

Kedekatan Suriah dengan Iran bisa menjadi ancaman bagi keamanan Israel. Iran dan Suriah memiliki kesamaan dalam kebijakan luar negeri, yaitu menentang Amerika Serikat dengan para sekutunya, termasuk Israel. Maka, tak heran jika Suriah menjadi satu-satunya negara Arab yang masih konsisten dalam melawan penjajahan Israel atas Palestina. Dengan menguasai dataran tinggi Golan, Israel secara tidak langsung telah meredam perlawanan militer dari Suriah. 

Kedua, sebagian besar wilayah di dataran ini memiliki lahan subur yang cocok untuk pertanian. Hal ini didukung dengan adanya sumber air yang melimpah dari Sungai Jordan dan Danau Tiberias. Pada negara yang mayoritas wilayahnya adalah padang pasir, lahan subur dengan cadangan air yang melimpah menjadi anugerah besar bagi mereka. Maka tidak heran jika Israel berhasrat untuk mempertahankannya, terlebih mereka memiliki teknologi pertanian yang canggih, sehingga mampu menjadi salah satu penyumbang devisa negara.

Ketiga, dataran tinggi Golan memiliki potensi ekonomi yang cukup besar. Dalam hal pariwisata, pemerintah Israel melakukan promosi besar-besar untuk mendatangkan wisatawan, baik wisatawan lokal maupun asing. Industri pariwisata yang dikembangkan di wilayah ini adalah resort ski, snowboarding, panjat tebing di Gunung Hermon, wisata danau Danau Tiberias (Laut Galilea), wisata air terjun dan telaga air panas di beberapa daerah, taman nasional, serta situs-situs arkeologi.

 Dari ketiga alasan tersebut, alasan pertama menjadi motivasi terbesar Israel untuk mempertahankan wilayah tersebut. Meski demikian, Israel tidak bisa mengakui dataran tinggi Golan sebagai wilayahnya secara sewenang-wenang. Secara administratif, status Golan masih berada di wilayah Suriah, sedangkan status Israel hanya menduduki Golan setelah kemenangan perang di tahun 1967. Banyak yang memprediksi perebutan Golan akan menjadi babak baru bagi konflik di Timur Tengah. Namun, rasanya prediksi itu kecil kemungkinan akan terjadi mengingat Suriah sendiri masih berusaha bangkit setelah konflik panjang yang menghancurkan negara tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun