Supply Chain Attacks: Mengatasi Ancaman di Era Konektivitas Global
Selamat datang di artikel kami yang membahas supply chain attacks atau serangan rantai pasokan. Di era konektivitas global saat ini, serangan ini menjadi ancaman serius bagi organisasi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Kami, di Widya Security, perusahaan cyber security yang fokus pada penetration testing, berkomitmen untuk memberikan wawasan dan solusi dalam melindungi organisasi dari serangan yang dapat mengganggu operasional bisnis.
Pengenalan Supply Chain Attacks
Berdasarkan berbagai riset terbaru, serangan rantai pasokan semakin meningkat, baik dalam frekuensi maupun dampaknya. Dengan memperhatikan data dari laporan Global Supply Chain Risk Report 2025 dari J.S. Held, kami menemukan bahwa saat ini hanya sekitar 8% bisnis yang merasa mengendalikan risiko rantai pasokan mereka.
Statistik Menarik Tentang Rantai Pasokan
- 63% perusahaan melaporkan kerugian akibat gangguan rantai pasokan yang lebih tinggi dari estimasi.
- Gangguan rantai pasokan dapat menyebabkan kerugian global tahunan mencapai $184 miliar.
- Rata-rata waktu pemulihan dari gangguan dapat memakan waktu lebih dari 4 bulan.
Penyebab dan Dampak dari Supply Chain Attacks
Serangan ini biasanya berasal dari sejumlah faktor, di antaranya:
- Kerentanan pada vendor atau pemasok.
- Ketegangan geopolitik yang mengganggu aliran barang.
- Ancaman siber yang semakin canggih dan terorganisir.
Strategi Mengatasi Supply Chain Attacks
Kami telah merumuskan sejumlah strategi dan praktik terbaik yang dapat diambil oleh organisasi untuk melindungi diri mereka:
1. Pemetaan Rantai Pasokan
Penting untuk melakukan pemetaan yang mendetail tentang seluruh rantai pasokan yang dimiliki. Ini termasuk identifikasi vendor, sumber bahan baku, dan hubungan yang ada.
2. Verifikasi Keamanan Pemasok
Memastikan bahwa pemasok telah menerapkan langkah-langkah keamanan yang memadai. Hanya 13% perusahaan yang meninjau risiko siber dari pemasok secara teratur.
3. Pengetesan dan Monitoring Secara Berkala
Melakukan pengetesan penetrasi dan audit keamanan secara berkala untuk menemukan potensi kerentanan sebelum dieksploitasi oleh penyerang.
4. Pembinaan dan Pelatihan Karyawan
- Karyawan harus menerima pelatihan keamanan siber yang memadai.
- Penting untuk mengedukasi mereka mengenai taktik terbaru yang digunakan oleh penyerang.
5. Penguatan Kontrak dengan Pemasok
Kontrak harus mencakup ketentuan tentang keamanan informasi dan tanggung jawab security.
Best Practices dalam Mengelola Risiko Supply Chain
Kami percaya bahwa ada beberapa praktik terbaik yang harus diadopsi dalam mengelola risiko supply chain:
- Kolaborasi lintas fungsi tim di dalam organisasi untuk mitigasi risiko.
- Menjalin hubungan erat dan transparan dengan pemasok.
- Menggunakan teknologi canggih untuk monitoring dan analisis risiko secara real-time.
Kesimpulan
Melindungi organisasi dari serangan rantai pasokan adalah tantangan yang semakin semakin kompleks. Dengan data dan bukti yang menyoroti risiko-risiko ini, penting bagi perusahaan untuk mengadopsi strategi yang komprehensif dalam manajemen risiko siber.
Takeaways
- Pemahaman akan risiko supply chain adalah kritikal di era digital.
- Strategi yang ada perlu diperbarui sesuai dengan evolusi ancaman cyber.
- Regulasi dan best practices sangat penting untuk implementasi keamanan pada rantai pasokan.
Rujukan dari Sumber Lain
- Supply Chain Statistics --- 70 Key Figures of 2025
- The Biggest Global Supply Chain Risks of 2025
- WTW Global Supply Chain Risk Report 2025
- 68 Supply Chain Statistics To Know in 2025