Kecamatan Serang meruapakan Ibukota Kota Serang, dengan letaknya di tengah kota serang/ pusat Kota Serang. Kecamatan Serang  memiliki luas wilayah 25,88 Km2, dengan batas-batas Kecamatan sebagai berikut: sebelah utara kecamatan Kasemen, sebelah selatan kecamatan Cipocokjaya, Sebelah barat kecamatan Taktakan dan sebelah timur kecamatan Cipocok jaya.Â
Ibukota Kecamatan Serang terletak pada jarak 1,5 km dari ibukota Serang.  Bentuk topografi wilayah Kecamatan Serang sebagian besar merupakan daratan, dengan ketinggian rata-rata kurang dari 500 m dari permukaan laut, dengan rata-rata curah hujan  75 mm/tahun.
 Berdasarkan ketinggian, curah hujan, suhu, dan kesuburan serta jenis tanah yang dominan, maka daerah ini sangat cocok untuk usaha pemukiman dan perumahan.
Secara Administrasi wilayah Kecamatan Serang terdiri dari 12 (dua belas ) Kelurahan dengan 139 Lingkungan, 173 Rukun Warga (RW), 711 Rukun Tetangga (RT).
- Kelurahan Serang : asal- usul nama dan sejarah Kelurahan Serang, tidak lepas dari sejarah terbentuknya Kabupaten Serang dan Kota Serang, nama Kelurahan Serang sendiri dari nama kampung Serang. Serang secara bahasa (dalam bahasa jawa) artinya sawah negara, sabin (dalam bahasa sunda).
- Kelurahan Cipare : Diambil dari dua kata, yaitu Ci dan pare, Secara etimologis, dalam Bahasa Sunda Ci ringkesan tina kecap "cai" (terj. Ci merupakan ringkasan dari kata Cai yang berarti air) Sedangkan nama Pare diambil dari nama tanam di sawah yaitu pare (bahasa sunda) atau padi (bahasa Indonesia) karena banyaknya air dan tanaman padi diwilayah ini kemudian melatar belakangi penamaan kelurahaan ini
- Kelurahan Sumur Pecung : Nama Kelurahan ini memiliki satu kata yang merujuk pada benda. Secara etimologis, dalam Bahasa Sunda Sumur berarti tempat sumber banyu (terj. Tempat  mata air dan masih di tempat tersebut atau air yang berada di dalam tanah) sedangkan Nama Pecung diambil dari nama sebuah pohon sekaligus dengan buahnya yaitu Picung (Bahasa Sunda). Pohon dan buah picung yang bernama latin Pangium Edule, di berbagai daerah di Indonesia memiliki nama berbeda-beda, di daerah melayu bernama Kepayang, di Jawa bernama Kluek, Kluek, Kluak, di Betawi bernama Pucung, di Banjar bernama pohonnya lunglai, Klawak, dan di Toraja bernama Panassaran.
- Kelurahan Cimuncang : Diambil dari dua kata, yaitu Ci dan muncang, Secara etimologis, dalam Bahasa Sunda Ci ringkesan tina kecap "cai" (terj. Ci merupakan ringkasan dari kata Cai yang berarti air) dan kata muncang diambil dari nama pohon muncang
- Kelurahan Kota Baru: Diambil dari dua kata yaitu kata kota dan kata baru, secara etimologis, kota dalam bahasa Indonesia adalah daerah permukiman yang terdiri atas bangunan rumah yang merupakan kesatuan tempat tinggal dari berbagai lapisan masyarakat, sedangkan baru menurut bahasa Indonesia : belum pernah ada sebelumnya, di mungkinkan wilayah ini merupakan permukiman yang baru ada
- Kelurahan Lontarbaru: diambil dari dua kata lontar dan baru, Â secara etimologis lontar berarti pohon lontar, ( pohon lontar atau tal) adalah sejenis palma yang tumbuh di Asia Selatan dan Asia Tenggara dan di banyak daerah, Â sedangkan baru menurut bahasa Indonesia : belum pernah ada sebelumnya
- Kelurahan Kagungan: Diambil dari kata agung, dalam bahasa indonesia kata agung berati: besar, mulia, luhur. Dengan tambahan kata Ka di awal dan an di akhir menunjukan arti: Kebesaran, Kemuliaan dan Keluhuran
- Kelurahan Lopang : diambil dari kata Lopang, dalam bahasa indonesia lopang merupakan buah lopang: suku labu-labuan atau Cucurbitaceae), adalah sayuran buah minor (bukan utama). Penanamannya biasanya di pekarangan atau bagian ladang yang tidak digunakan untuk tanaman lain. lopang biasanya dipanen ketika buahnya masak dan dimanfaatkan sebagai sepon pembersih waktu mandi. Buahnya yang masih muda juga bisa dimakan seperti gambas (Luffa acutangula), kerabatnya. Beberapa pihak meyebutnya sebagai luffa. Di Indonesia, belustru mempunyai nama-nama seperti blustru (Melayu), hurung jawa, ketolang, dan timput (Palembang). Di Jawa, dikenal dengan sebutan-sebutan seperti lopang, oyong (Sunda), bestru, blestru, dan blustru. Di Maluku, dikenal dengan nama-nama seperti: dodahala (Halmahera), petola cina dan petola panjang. ada juga yang mengatakan bahwa lopang berasal dari kata lopeng yang merupakan perkampungan orang cina
- Kelurahan Unyur: Diambil dari kata Unyur, berdasarkan cerita rakyat, asal kata unyur diambil dari nama sebuah tempat/perkampungan dan nama seorang pejabat pemerintahan yaitu Ki Demang Unyur
- Kelurahan Kaligandu: diambil dari dua kata, kata kali dan kata gandu, secara etimologis kata kali dalam bahasa jawa serang artinya sungai kecil, sedangkan kata gandu berasal dari kata ganda, dalam bahasa indonesia ganda berati dua, dengan kata lain kaligandu merupakan kali bercabang dua
- Kelurahan Trondol: diambil dati kata trondol, secara etimologis dalam bahas jawa trondol: berbulu jelek, bondol
- Kelurahan Sukawana: Sukawana terdiri dari 2 (dua) kata, yaitu kata suka dan kata wana, dalam bahasa Indonesia kata Suka berarti; bungah, resep, sudi (terj. Bahagia, suka, peduli) sedangkan kata wana, dalam bahasa jawa berarti: hutan, perjalanan. (disarikan dari berbagai sumber)
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI