Mohon tunggu...
Ahmad Faid Ridho Asrofin
Ahmad Faid Ridho Asrofin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi UIN Jakarta

Someone who excited about Public Speaking

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gagasan Pemikiran Tarekat

20 Desember 2022   13:27 Diperbarui: 20 Desember 2022   13:32 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tarekat adalah tatanan sufi di mana umat Islam mempraktikkan ritual keagamaan dengan melakukan wirid khusus. Istilah tarekat berasal dari bahasa Arab thariqah, yang berarti "jalan mistik menuju Allah". Anggota tarekat melakukan ritual yang dikenal dengan dzikir dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah. Dzikir, salah satu bentuk ibadah sufi yang khas, hanyalah salah satu bentuk amalan wirid. Itu adalah zikir atau ingatan akan Tuhan. Perbedaan antara dzikir pada umumnya dengan yang dilakukan oleh anggota tarekat adalah dzikir yang pertama dilakukan dalam situasi yang lebih profan, sedangkan dalam tarekat dilakukan dalam konteks yang lebih sakral. Dalam tarekat, dzikir semacam itu ditujukan untuk memperoleh perasaan religius yang mendalam. Jadi, dalam dunia sufi, proses dzikir merupakan suatu tahapan dalam pencapaian ma'rifah tingkat keagamaan yang lebih tinggi.

Tarekat biasanya diasosiasikan dengan tasawuf. Tujuan bergabung dengan tarekat muncul setelah komitmen pada jalan sufi (tasawuf) diambil dengan cara membersihkan hati (tazkiyat an-nafs). Dalam praktiknya, tasawuf adalah pengadopsian yang ketat dari ajaran Islam melalui ketaatan pada pekerjaan agama yang wajib dan yang dianjurkan untuk mencapai ridha Allah. Meskipun tidak selalu, hasil sampingan dari melakukan tasawuf, jika nikmat Allah diperoleh, adalah kemampuan individu untuk mencapai ilmu Kebenaran Ilahi (hakekat). 

Dikatakan bahwa bagi banyak orang, melakukan tasawuf, meskipun tidak esensial, jauh lebih mudah dan nyaman jika dilakukan dengan mengikuti tarekat (jalan) tertentu. Siapa pun yang akan memilih, prasyarat untuk mengikuti tarekat adalah ketaatan syariat. Karena tidak setiap Muslim menjalankan syariat, tidak setiap Muslim yang menjalankan syariat ingin mengikuti tarekat. Pada gilirannya, tidak semua umat Islam yang mengikuti tarekat tertentu dapat mencapai hakekat sehingga mengalami ma'rifat. Dalam kemasyhuran lokal penggunaan syariat, tarekat, hakekat dan ma'rifat membentuk suatu rangkaian untuk mencirikan derajat kesalehan dimana yang pertama paling rendah, dan yang terakhir paling tinggi. Baik karena faktor individu maupun masyarakat, hanya wali yang diperkirakan akan mencapai ma'rifat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun