Mohon tunggu...
Ahmad Asadi
Ahmad Asadi Mohon Tunggu... Lainnya - Agribusiness

Faperta UNEJ

Selanjutnya

Tutup

Money

Dampak Kerjasama IA-CEPA di Bidang Peternakan

12 Oktober 2020   18:49 Diperbarui: 12 Oktober 2020   18:56 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Mulai tanggal 5 Juli 2020 kerja sama perdagangan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnetship resmi berlaku. Sejatinya kerja sama ini sudah dibahas sejak era Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono pada bulan April 2005. Namun kerja sama ini baru mencapai puncaknya pada 1 Maret 2019 ditandai dengan penandatanganan text agreement IA-CEPA oleh Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita dan Menteri Perdagangan, Pariwisata dan Investasi Australia, Simon Birmingham.

Pada dasarnya IA-CEPA lebih dari sekedar perjanjian dagang (atau yang akrab dikenal dengan Free Trade Agreement). IA-CEPA merupakan kerjasama komprehensif yang mencakup:

1. Kerjasama Perdagangan Barang dan Jasa seperti:

  • Pengurangan tarif bea masuk ekspor-impor hingga 0%
  • Pengurangan hambatan non tarif (misal: sanitary and phytosanitary (SPS Rule))

2. Investasi:

  • Perusahaan Australia kini dapat menjadi pemegang saham mayoritas di Indonesia untuk sektor Telekomunikasi, Transportasi, Kesehatan, Energi dll

3. Peningkatan Working-Holiday Visa untuk Warga Negara Indonesia:

  • Dari 1.000 working-holiday visa menjadi 5.000 pada tahun 2026

4. Pelatihan Vokasi:

  • Pembukaan cabang kampus (Monash University) di Indonesia sehingga warga negara Indonesia yang ingin meneruskan studi di Monash University tidak perlu pergi ke luar negeri

5. Pembentukan Indonesia-Australia Business Partnership Group:

  • Yang terdiri dari KADIN, APINDO, The Australian Industry Group, Indonesia Australia Business Council dan Australia Indonesia Business Council

Salah satu bidang yang akan terdampak dengan adanya perjanjian ini adalah bidang peternakan. Kerja sama ini dinilai bisa memberi kepastian bagi sektor usaha di bidang peternakan, seperti ekspor 570 ribu sapi Australia ke Indonesia dengan fasilitas bebas bea masuk. Sebelum Kemitraan IA-CEPA diberlakukan, Indonesia mengenakan tarif sebesar 5% untuk importasi sapi hidup dari Australia. Pembebasan tarif akan diberlakukan secara bertahap dalam beberapa tahun.  Selain dari sisi tarif, kuota impor sapi bakalan akan meningkat secara bertahap hingga mencapai 700 ribu ekor pada 2026.

Berdasarkan data BPS pada tahun 2020, secara umum dan hampir menyeluruh di 6 pulau besar di Indonesia, kebutuhan akan daging sapi lebih tinggi dibandingkan dengan ketersediaan akan daging sapi itu sendiri. Defisit tertinggi terjadi di pulau Jawa dengan produksi hanya sebesar 254,58 ribu ton, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan permintaan akan daging sapi yang mencapai 517,43 ribu ton sehingga terjadi defisit sebesar 262,85 ribu ton. Dengan adanya perjanjian ini diharapkan dapat berdampak positif terhadap jumlah supply daging sapi di pasaran.

Sumber

1. Dampak IA-CEPA, Ratusan Ribu Sapi Australia Bisa Bebas Bea Masuk ke RI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun