Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Pendidikan, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung- Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

Membaca dan Menulis Dengan Moto Belajar dan Mengabdi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengembangan Daya Pikir Guru Profesional dalam Transfomasi Pendidikan Era Society 5.0

15 Mei 2024   06:35 Diperbarui: 15 Mei 2024   06:44 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Medcom.id. tersedia https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan

Pengembangan Daya Pikir Guru dalam Transformasi Pendidikan Era Society 5.0 Menuju Indonesia Emas 2045

Oleh: Ahmad Rusdian

Menghadapi tantangan era society 5.0 khususnya di bidang pendidikan, guru dituntut untuk meningkatkan kualitas dalam mempercepat transformasi pendidikan. Mereka diharuskan mampu mengelola informasi dan pengetahuan untuk dapat mengambil keputusan yang berkualitas. "Tantangannya kembali pada guru itu sendiri. Seberapa mampu para guru mengembangkan pola pikir sehingga memiliki kemampuan mencerna dan mengolah informasi serta membuat keputusan yang berkualitas," Tim Functioning Education Consulting Services (HAFECS), mayatakan, ada 3 indikator seorang guru dapat dikatakan telah mampu mengembangkan daya pikir. Antara lain; 1) Dengan melihat perilaku siswa, 2) kemampuan siswa dalam belajar dilihat dari hasil ujian nasional, 3) Melihat kebiasaan siswa dalam menghabiskan waktu apakah mereka melakukan sesuatu yang positif, atau justru sebaliknya melakukan hal negatif yang destruktif terhadap diri siswa. Semua indikator ini dapat melihat kemampuan guru dalam memberikan pengajaran kepada siswa. Semakin siswa berperilaku dan mendapat hasil belajar yang positif maka kemampuan guru dalam mengajar juga semakin baik, begitu pula sebaliknya,"

Menghadapi tantangan era society 5.0, peran guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan menjadi krusial. Guru tidak hanya berfungsi sebagai pengajar tetapi juga sebagai fasilitator dan pembimbing yang mampu mengelola informasi dan pengetahuan secara efektif. Dalam Konteks ini, untuk mengukur kemampuan guru dalam mengembangkan daya pikir, terdapat tiga indikator utama yang dapat digunakan: perilaku siswa, hasil ujian nasional, ujian akhir sekolak/asesmen sekolah/madrasah, dan kebiasaan siswa dalam menghabiskan waktu.

Pertama: Melihat Perilaku Siswa; Perilaku siswa di dalam dan di luar kelas mencerminkan efektivitas pengajaran guru. Guru yang mampu mengembangkan daya pikir akan menghasilkan siswa yang berperilaku positif, menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi, dan berinteraksi secara konstruktif dengan teman sebaya dan lingkungan mereka. Dalam konteks Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar, guru harus mendorong pembelajaran berbasis proyek, kolaborasi, dan pembelajaran mandiri yang memungkinkan siswa mengembangkan keterampilan sosial dan emosional. Guru perlu menggunakan pendekatan pembelajaran yang menumbuhkan sikap kritis dan kreatif pada siswa, serta menyediakan lingkungan yang mendukung untuk eksplorasi dan eksperimen. Kedua: Kemampuan Siswa dalam Belajar Dilihat dari Hasil Ujian Nasional/asesmen dan sejenisnya; Hasil ujian nasional masih menjadi salah satu tolok ukur kemampuan siswa dalam menyerap materi pelajaran. Guru yang mampu mengembangkan daya pikir akan dapat mengidentifikasi kebutuhan belajar setiap siswa dan mengadaptasi metode pengajaran yang sesuai. 


Dalam implementasi Kurikulum Merdeka, guru diberi kebebasan untuk mengembangkan modul pembelajaran yang kontekstual dan relevan dengan kehidupan siswa, sehingga mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar mereka. Selain itu, evaluasi formatif yang dilakukan secara berkala dapat membantu guru memahami kemajuan belajar siswa dan menyesuaikan strategi pengajaran untuk mencapai hasil yang optimal.

Ketiga: Melihat Kebiasaan Siswa dalam Menghabiskan Waktu; Kebiasaan siswa di luar jam sekolah juga menjadi indikator penting. Siswa yang terlibat dalam kegiatan positif seperti membaca, berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler, atau melakukan aktivitas sosial yang bermanfaat mencerminkan keberhasilan guru dalam membimbing mereka. Dalam era society 5.0, penggunaan teknologi harus diarahkan pada kegiatan yang produktif dan edukatif. Guru harus mengajarkan literasi digital yang mendorong siswa untuk menggunakan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab. Pembelajaran berbasis teknologi seperti e-learning, coding, dan pemanfaatan platform edukasi online dapat menjadi alat bantu yang efektif.

Implementasi dalam Konteks Guru Profesional, dalam konteks Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar, guru dituntut untuk menjadi lebih fleksibel, kreatif, dan inovatif. Mereka harus mampu menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan menantang, serta memfasilitasi pembelajaran yang berpusat pada siswa. Penggunaan teknologi digital dan metodologi pembelajaran yang adaptif menjadi kunci utama. Guru profesional harus terus mengembangkan kompetensi mereka melalui pelatihan berkelanjutan dan kolaborasi dengan rekan sejawat serta masyarakat luas.

Peningkatan kualitas pendidikan juga memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat. Orang tua, komunitas, dan dunia usaha harus bersinergi dengan sekolah untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang mendukung. Misalnya, program magang, kunjungan industri, dan proyek sosial dapat menjadi bagian dari kurikulum yang memperkaya pengalaman belajar siswa.

Dengan mengembangkan daya pikir guru dalam era society 5.0 memerlukan pendekatan yang holistik dan kolaboratif. Perilaku siswa, hasil ujian nasional/asesmen dsj., dan kebiasaan siswa dalam menghabiskan waktu adalah indikator yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitas pengajaran guru. Implementasi Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar memberikan kerangka kerja yang fleksibel dan inovatif untuk mencapai tujuan ini. Dengan dukungan penuh dari masyarakat, transformasi pendidikan yang berkelanjutan dan adaptif terhadap perkembangan zaman dapat tercapai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun