Â
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB): Strategi Pengembangan Profesional Guru dalam Implementasi Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar: Menuju Pendidikan yang Inklusif dan Inovatif
Oleh: Ahmad Rusdiana
In teaching you cannot see the fruit of a day's work. It is invisible and remains so, maybe for twenty years.
Dalam mengajar, kau tidak bisa melihat hasilnya dalam sehari. Mungkin (terlihat hasilnya) dua puluh tahun lagi. -Jacques Barzun
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dilaksanakan berbasis komunitas Guru dan Tenaga Kependidikan (komunitas GTK). Program ini dilaksanakan tidak hanya mengandalkan pemerintah saja, namun berbagai dukungan dari masyarakat sangat diperlukan guna meningkatkan kompetensi guru. Dukungan ini dapat berupa kerja sama dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, juga dengan berbagai satuan kerja di lingkungan Kemendikbud. Yang tidak kalah penting dari berbagai dukungan tersebut adalah adanya partisipasi dari pemerintah daerah terhadap Program PKB. Dengan berbagai kerja sama dan upaya ini, harapannya PKB tidak hanya menjadi sekadar program, tapi dapat mewujudkan Guru Mulia karena Karya. Pengembangan profesional guru merupakan bagian integral dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Berbagai strategi dapat diterapkan untuk mencapai hal ini, termasuk melalui kegiatan yang telah disebutkan:
Pertama: Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP): Musyawarah guru mata pelajaran adalah forum diskusi reguler di mana para guru yang mengajar mata pelajaran yang sama berkumpul untuk berbagi pengalaman, pengetahuan, dan praktik terbaik dalam mengajar. MGMP memungkinkan para guru untuk saling belajar satu sama lain, mengidentifikasi tantangan bersama, dan mencari solusi yang tepat dalam meningkatkan pembelajaran di kelas. Melalui MGMP, guru dapat memperdalam pemahaman mereka tentang kurikulum, metode pengajaran yang efektif, serta mengidentifikasi strategi untuk mengatasi kesulitan belajar siswa.
Kedua: Diklat Daring dan Luring: Pelatihan secara daring (online) dan luring (offline) merupakan cara efektif untuk meningkatkan kompetensi guru dalam berbagai aspek pendidikan. Diklat daring memungkinkan guru untuk belajar secara fleksibel sesuai dengan jadwal mereka, sementara diklat luring dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan langsung. Keduanya memiliki manfaatnya sendiri, dengan diklat daring memberikan aksesibilitas yang lebih luas sementara diklat luring memberikan interaksi langsung antara peserta dan instruktur. Pelatihan ini dapat mencakup berbagai topik, mulai dari penggunaan teknologi dalam pengajaran hingga strategi manajemen kelas yang efektif.
Ketiga: Diskusi Bersama Guru lintas Sekolah: Diskusi bersama guru lintas sekolah merupakan kesempatan bagi para pendidik dari berbagai sekolah untuk berkumpul dan bertukar ide, pengalaman, dan praktik terbaik. Melalui diskusi ini, guru dapat mendapatkan wawasan baru, memperluas jaringan profesional mereka, dan belajar dari pengalaman orang lain. Diskusi bersama guru lintas sekolah juga dapat menjadi ajang untuk mengatasi tantangan yang kompleks dan menemukan solusi bersama untuk meningkatkan pembelajaran di tingkat sekolah dan wilayah.
Keempat: Membuat Publikasi Jurnal: Membuat publikasi jurnal merupakan cara bagi para guru untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka dengan komunitas pendidikan yang lebih luas. Dengan menulis artikel atau makalah tentang praktik pengajaran yang berhasil atau penelitian mereka tentang pembelajaran, guru dapat memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan pendidikan. Publikasi jurnal juga memungkinkan guru untuk memperoleh umpan balik dari rekan sejawat dan ahli pendidikan lainnya, serta memperluas jaringan profesional mereka.