Faktor Penyebab Keracunan
Berdasarkan evaluasi sementara, terdapat beberapa faktor yang dianggap berkontribusi terhadap insiden keracunan tersebut:
1. Kurangnya pelatihan bagi penjamah makanan, yang menyebabkan kelalaian dalam pengolahan dan distribusi makanan.
2. Penggunaan bahan makanan ultra-olahan yang tidak sesuai dengan standar gizi yang ditetapkan pemerintah.
3. Ketidaksesuaian standar operasional, baik dalam penyimpanan, pemasakan, maupun distribusi makanan ke sekolah-sekolah.
Langkah Strategis untuk Perbaikan
Untuk memastikan program MBG tetap berjalan secara aman dan efektif, pemerintah disarankan mengambil langkah-langkah perbaikan berikut:
1. Pelatihan Rutin Penjamah Makanan
Pemerintah melalui BGN merencanakan pelatihan berkala setiap dua bulan bagi para penjamah makanan dan petugas dapur, agar mereka memahami dan menerapkan prinsip keamanan pangan secara konsisten.
2. Pengawasan Ketat Proses Produksi dan Distribusi
Proses memasak hingga penyajian makanan perlu diawasi dengan ketat. Waktu antara proses masak dan penyajian juga harus dibatasi untuk mencegah pembusukan makanan.
3. Desentralisasi Pengelolaan Program
Memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah daerah untuk mengelola program MBG di tingkat lokal. Langkah ini diyakini dapat mempercepat respons terhadap masalah serta memastikan standar yang lebih sesuai dengan kondisi setempat.
4. Uji Organoleptik Wajib
Sebelum makanan disalurkan, perlu dilakukan uji organoleptik untuk menilai tampilan, aroma, rasa, dan tekstur makanan sebagai indikator kualitas dan keamanan konsumsi.