Mohon tunggu...
Ahmad Sastra
Ahmad Sastra Mohon Tunggu... Penulis - penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ahmad Sastra adalah seorang peminat literasi fiksi maupun nonfiksi. beberapa buku fiksi dan non fiksi telah ditulisnya. banyak juga menulis artikel populer di berbagai media masa cetak dan elektronik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Urgensitas Pendidikan Mental Anak Berbasis Keluarga

16 Mei 2022   10:57 Diperbarui: 16 Mei 2022   11:08 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Ahmad Sastra

Orang tua punya tanggungjawab yang besar untuk membimbing , mengarahkan dan bertanggungjawab menciptakan kondisi lingkungan keluarga yang religious sehingga memberikan dampak dan pengaruh terhadapm pembentukan mental anak yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. 

Dengan kondisi seperti ini anak akan tetap bisa terjaga keyakinnnya dan tidak mudah terbawa arus zaman yang sering berubah dan bervariasi. Orang tua sebagai kepala rumah tangga memiliki fungsi yang sangat besar dalam melengkapi  dan mengisi perannya dalam keluarga, yang pada akhirnya akan melahirkan keluarga yang sakinah mawadah warahmah.

Sebagai pendidik anak-anak, ayah dan ibu memiliki kewajiban yang berbeda karena perbedaan kodratnya. Ayah berkewajiban mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan keluarganya melalui pemanfaatan  karunia Allah SWT di muka bumi dan kemudian dimanfaatkan oleh sang ayah untuk menafkahi keluarganya. 

Sedangkan kewajiban seorang ibu adalah menjaga, memelihara dan mengelola keluarga di rumah suaminya, terlebih lagi mendidik dan merawat anaknya. 

Kondisi semacam ini menuntut adanya sistem bahwa pendidikan  Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT sebagai berikut : Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (QS Al Jumuah : 10)

Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru'. tidak boleh mereka Menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami) menghendaki ishlah. Dan Para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. akan tetapi Para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS Al Baqarah : 228)

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wwanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, Maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar. (QS An Nissa : 34)

Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, Yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. dan kewajiban ayah memberi Makan dan pakaian kepada Para ibu dengan cara ma'ruf. seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, Maka tidak ada dosa atas keduanya. dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, Maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan. (QS Al Baqarah : 233).

Jika membicarakan pendidikan anak tidak mungkin tidak mengkaitkan peran ibu sebagai salah satu orang yang paling berperan mendidik anak di rumah. Dengan  ibulah seorang anak menghabiskan hampir semua waktu kanak-kanaknya. Bahkan anak sudah bersama ibunya sejak dalam kandungan. Karenanya peran seorang ibu dalam proses pendidikan anak dalam Islam sangat urgen. Itulah kenapa Allah telah memberikan perasaan yang halus dan penuh kasih sayang kepada seorang wanita yang tidak diberikan kepada laki-laki. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun