Mohon tunggu...
Ahlis Qoidah Noor
Ahlis Qoidah Noor Mohon Tunggu... Guru - Educator, Doctor, Author, Writer

trying new thing, loving challenge, finding lively life. My Email : aqhoin@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dewi dan Dita

22 Oktober 2018   10:57 Diperbarui: 22 Oktober 2018   11:31 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: burrcaguy.tumblr.com

Dewi dan Dita adalah dua sahabat yang selalu berbagi suka dan duka. Mereka berbeda banyak dalam  hal selera. Musik, jenis makanan, taste of fashion, hobby dan juga sense of humour tetapi mereka satu dalam rasa. Ada saat dimana Dewi menyandarkan kepala ke Dita karena dia butuh orang yang mendengarkan keluh kesahnya. 

Ada juga saat Dita melelehkan air mata di depan Dewi karena merasa disakiti teman satu kantornya. Semua ragam peristiwa yang dilalui Dita direkam habis oleh otak Dewi. Dewi ibarat tempat sampah yang siap menampung semua keluh kesah Dita dan juga bahagia dan sengsaranya. 

Ada saat Dewi tidak setuju dengan apa yang dikatakan Dita terhadap opini yang berkembang tetapi Dewi memberikannya dengan penuh kasih sayang. Hal ini membuat Dita nyaman saja ketika dikritik karena semua koridornya adalah santun dan penuh kasih sayang. Memang benar kata orang semua tentang cara melakukannya.

Dita mendekati Dewi karena dia tahu Dewi itu pendengar yang baik, tidak suka mengobral rahasia orang dan juga santun dalam memberikan pendapat walaupun itu dalam tataran sensitif. Dewi mendekati Dita walau Dewi mengetahui Dita orang yang kontroversial. 

Tetapi di atas semuanya Dita itu tipe orang yang tak pernah menyakiti orang lain walaupun dengan omongan. Dewi dan Dita saling mendekat karena masing-masing mempunyai misi. 

Misi itu pribadi namun bisa dimaklumi. Dewi ingin Dita berubah perlahan-lahan dan menjadi manusia biasa dan tidak kontroversial. Dita ingin dia bisa berbagi cerita dengan Dewi karena di dekat Dewi dia merasa nyaman, senyaman duduk di bawah pohon beringin dan sejuk oleh angin yang berhembus di tengah hari.

Dewi , gadis berusia sekitar 24 tahun. Dia lulus dari jurusan Psikologi.Kemampuannya dalam memahami orang lain diperoleh dari sifat dasarnya yang mempunyai interpersonal communication yang baik. 

Disempurnakan oleh kesantunaannya dan juga wajah manisnya membuat banyak orang ingin bercerita banyak ke Dia. Hobbinya mungkin tidak seperti gadis kebanyakan yang suka berselfi ria. Dia lebih suka menarget hari-harinya dengan membaca Kitab Suci Al Qur'an, paling tidak 4 ain dalam satu hari. 

Membaca Sholawat di waktu luang dan stalking IG tentang materi agamanya, Islam. Dia tidak suka melihat IG yang sepihak oleh karenanya dia juga suka menonton dialog atau talk show tentang politik dan budaya. Hobbinya yang majemuk ini yang membuat dia berpandangan lebih luas dari pada usia kebanyakan. 

Selepas kerja Dewi biasanya ke masjid dan mengajak anak-anak untuk mengaji bersama. Sekitar pukul 19.30 dia keluar dari masjid sekalian sholat  Isya berjamaah. Rutinitas agamis ini dia imbangi dengan olahraga . Setiap minggu pagi dia biasa bergabung dengan ibu-ibu di lapangan Kelurahan dan ikut serta senam dari pukul 06.00 sampai 08.00. Lumayan lama karena biasanya diakhiri dengan makan snack bersama.

Dita juga seusia Dewi hanya beda satu tahun lebih muda. Lulusan jurusan Ekonomi ini lebih suka mengembangkan bisnis di rumahnya. Berperawakan agak gemuk, sedikit tembem pipinya namun  tetap manis bila tersenyum. Dita tipe yang tak bisa diam mematung. Saat teman satu kantornya pada sibuk ngerumpi bila tak ada pekerjaan maka dia pasti sedang berpikir untuk bisnis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun