Mohon tunggu...
Ahlis Qoidah Noor
Ahlis Qoidah Noor Mohon Tunggu... Guru - Educator, Doctor, Author, Writer

trying new thing, loving challenge, finding lively life. My Email : aqhoin@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ini Bukan Cinta

30 Juni 2018   15:54 Diperbarui: 30 Juni 2018   16:13 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Baru saja Magda hendak selonjorkan kaki untuk istirahat siang, telpon berdering. Ah bukan,hp berdering. Agak malas dia mengambil dan menjawab salam. Sudah seharian ini dia sangat kelelahan mempersiapkan acara pernikahan untuk keponakannya besok pagi. Dari seberang suara Antony terdengar seperti tergesa dan resah.

" Ada apa, kenapa tak menunggu telpon besok saja. Kita kan bisa bertemu di kantor ?". tanya Magda perlahan karena agak lemas.

" Tak bisa, aku harus bilang sekarang. Aku gagal jadian dengan Miranda. Dia terlalu egois dan tak memberi kesempatan privasiku untuk kusimpan sendiri. Semua data temanku dia minta  dan semua pembicaraan dia tanyakan, termasuk klien-klienku ", kata Antony .

" Loh, gimana sih, katanya kamu sudah kenal dia , tiga bulan ?", aku ulangi pertanyaanku minggu yang lalu karena waktu itu dia jawab sudah yakin walau hanya kenal tiga bulan.

***

Angin siang yang sedikit membelai rambut Magda membuat dia agak mengantuk. Tanaman pisang di kebun belakang baru saja dipanen, jadi bila ada angin berhembus maka akan langsung ke jendela kamarnya. Ah , sejuknya tinggal di pedesaan. Kantornya hanya 15 menit kendaraan roda dua dari rumahnya . Jadi tak begitu jauh. Magda lebih suka tinggal di desa setelah putusnya pertunangan dia dengan mantannya dua tahun yang lalu. 

Dia pindah kerja untuk melupakan semua masalahnya. Di kantor barunya dia ditempatkan di bagian yang membuat dia bisa bekerja on line juga tapi target kantor terpenuhi. Yang penting dia tak lalai dari kewajibannya. 

Antony baru saja dia kenal sebulan yang lalu , itupun tak sengaja. Ketika dia harus mengurus permasalahan bu liknya yang terlibat penipuan. 

Dia haru menolong bu liknya segera supaya uang yang diembat orang segera kembali. Pada saat butuh lawyer itulah dia bertemu Antony. Pria mapan, kaya dan terkenal sebagai lawyer berbagai pengusaha. Dia butuh Antony untuk konsultasi dan disitulah mereka akhirnya jadi akrab.

***

Tampak sedan silver Antony diparkir di depan kantornya. Sekarang waktu istirahat , jadi dia bisa menemui pria itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun