Suatu siang saat sedang menulis buku saya tentang Alpha Telepati di kantor Wahana Sejati, saya diberitahu oleh staf bahwa ada seorang klien yang ingin bertemu. Setelah dipersilahkan masuk ke ruangan saya, ternyata sosok seorang wanita berusia 30tahun dengan paras yang lumayan cantik dan terlihat cukup pintar. Mulailah wanita ini bercerita bahwa tentang masalah yang dihadapinya, secara garis besar dia mengeluh bahwa merasa jodohnya seperti dikunci atau dipagari oleh seseorang agar dia tidak bisa menikah. Perempuan ini ingin bertanya bagaimana caranya mencari jodoh melalui kekuatan pikiran. Berikut ungkapan dari klien saya ini.
"Saya sudah 5 tahun ini, kalau mengenal cowok pasti ada aja yang dari pihak cowok merasa tidak pas bahkan kadang cowoknya yang bersikap aneh dan menjauh dari saya mas. Pernah saya mau menikah, tapi saat menjelang pernikahan calon suami saya kecelakaan dan meninggal. Ibu saya pernah membawa saya ke seorang spiritual dan beliau mengatakan bahwa Sepertinya ada yang tidak senang dengan saya dan memagari jodoh saya. Saya pribadi tidak percaya tentang hal itu, makanya saya datang ke mas firman dan ingin belajar bagaimana memodifikasi pikiran saya dan bisa menemukan jodoh sehingga bisa berkeluarga secara normal"
Mungkin masalah seperti ini banyak dialami oleh kaum perempuan dijaman modern saat ini, ketika jodoh tidak kunjung datang bahkan ketika sering mengalami kegagalan dalam menjalin hubungan seorang pria lalu menganggap bahwa ada seseorang yang berniat jelek kepada diri sendiri dengan cara "gaib" yaitu memagari dirinya dari semua jodoh. Apakah benar memang seperti itu? Benarkah seolah dirinya dipagari dan dibuat seolah-olah menjadi jelek dan tidak ada yang tertarik? Lalu solusinya, dengan datang ke spiritual untuk dimintakan doa dan ritual agar terbuka kunci dari pagar gaib yang menutupi jodohnya sambil membuang bunga diperempatan jalan.
Itulah Indonesia, dengan segala macam kebudayaan dan kepercayaannya. Jika kita beranggapan seperti itu, lalu dimanakah posisi TUHAN? sehingga siapapun bisa dengan mudah memagari dan menghalangi jodoh orang lain, seakan menjadi penguasa terhadap kehidupan dan mengatur kehidupan. Bukankah pemikiran seperti itu adalah pemikiran sempit dan bodoh, dengan menganggap bahwa jodoh kita dipagari dan dikunci oleh orang lain. Masalah jodoh adalah masalah hati,dimana ketika dua orang yang berlainan jenis merasa nyaman dan menemukan kecocokan serta merasa saling memenuhi dalam segala hal maka itu dikatakan berjodoh.
Sebab jodoh, adalah urusan dari pikiran bawah sadar bukan urusan dari pikiran sadar. Anda ingat lagu yang dibawakan oleh Agnes Monica, "cinta itu tak ada logika"? Logika terletak di pikiran sadar, sedangkan pikiran bawah sadar tanpa mengenal hati melainkan menggunakan perasaan alias "rasa", jadi ketika kita menentukan pilihan untuk menikah selamanta dengan orang lain gunakan bawah sadar anda bukan menggunakan logika. Anda rasakan, anda hayati apakah benar sosok calon suami/istri anda itu benar-benar memberikan rasa nyaman kepada hidup anda? memberikan rasa aman? dan memberikan ketenangan? Sebab jika nyaman, aman dan tenang sudah ada dalam kehidupan maka semua aktivitas terasa ringan dan mudah.
Kalau begitu, untuk mencari jodoh harus menggunakan kekuatan pikiran bawah sadar kan? Kalau begitu, kita tidak perlu memikirkan jodoh itu datangnya dari arah mana yang penting bisa membuat nyaman. Agar seseorang tertarik kepada kita dan mau diajak serius menuju pernikahan maka yang perlu dilakukan adalah terus "mempercantik" diri bukan hanya dari segi fisik tapi dari sisi psikis, sebab kecantikan dari dalam hati akan memancar ke luar melalui semua tubuh anda. Dalam hati artinya adalah dalam pikiran bawah sadar, untuk mempercantiknya maka isilah pikiran bawah sadar kita dengan hal-hal yang cantik dan mempesona bukan malah diisi dengan hal-hal yang negatif.
Bagi para perempuan, cobalah untuk mengisi pikiran bawah sadar dengan hal-hal yang positif agar gelombang pikiran yang dipancarkan juga berisi hal positif sehingga akan menarik para laki-laki yang juga memiliki pikiran positif. Daripada memikirkan dan berprasangkan buruk kepada orang lain dengan menganggap ada yang memagari atau mengunci jodoh sangat lebih bermanfaat jika kita terus mempercantik isi dari pikiran bawah sadar kita.
