Mohon tunggu...
Firman Pratama
Firman Pratama Mohon Tunggu... Dosen - pebisnis muda

Seorang pakar pikiran dan praktisi pendidikan yang membuat dua buah metode dahsyat yaitu Alpha Telepati dan Alpha Mind Control, seorang pebisnis yang sudah memulai bisnis sejak masa kuliah Blog pribadi di www.firmanpratama.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Benarkah Membuka "Mata Ketiga"

23 Oktober 2012   19:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:28 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika memberikan materi Platinum AMC di hari pertama di sebuah kamar hotel di surabaya, peserta ini bercerita pengalaman dia bahwa pernah mengikuti sebuah pelatihan yang katanya bisa membuka "mata ketiga". Berikut percakapn saya dengan bapak Y dari Banjarmasin. Bapak Y : Mas Firman, saya paham sekarang tentang konsep bawah sadar di hari pertama ini. Oh ya..jadi ingat tentang pelatihan yang katanya membuka mata ketiga. Menurut saya, sebenarnya mata ketiga itu ngga ada ya mas. Gimana menurut mas? Saya : Kalau menurut saya pak..ayo kita bahas mulai dari sisi semantik katanya. Yaitu "mata ketiga". Saya coba buat tulisan deh tentang pendapat saya ini. Mata ketiga, ini adalah sebuah istilah yang dikenal dikalangan penganut ilmu "spiritual" menurut yang mempelajarinya. Jujur saja..saat saya mendengar istilah mata ketiga maka otomatis pikiran saya menggambarkan sosok tokoh di film kartun yang memiliki mata di dahinya seperti gambar dibawah ini

Secara bahasa, arti mata adalah seperti yang kita miliki sekarang berjumlah dua buah dengan memiliki bagian lensa dan kornea. Itulah arti dari mata, dan sangat benar jika tokoh kartun ini disebut memiliki mata ketiga sebab memang terlihat jelas ada mata lagi di dahinya. Namun bagaimana dengan banyak kalangan manusia sekarang yang mengatakan dirinya telah terbuka mata ketiga, padahal jelas-jelas yang ada diwajah dia adalah dua mata. Lalu dimana mata ketiganya? Saya hanya geleng-geleng kepala saja melihat tingkah mereka itu dan membuat publik mempercayainya. Istilah mata ketiga di dunia "kebatinan" adalah (saya ambil dari salah satu bl0g) mengatakan berkaitan dengan chakra ajna yang ada dikening, dengan latihan khusus bisa dibuka dan diaktifkan sehingga hasilnya dapat dites dengan melihat makhluk gaib, energi dan warna aura. Dari blog ini, saya kembali tersenyum...owh ternyata dihubungkan dengan melihat makhluk gaib,energi dan aura. Begitu saya baca cara-caranya adalah dengan meng-imajinasikan ada mata di kening. Tambah lagi kacau nih konsep mata ketiga, kalau hanya dilatih dengan imajinasi berarti mata bisa ada banyak, bukan hanya tiga. Bisa lebih dari seribu atau wajah ini di-imajinasikan berisi mata semua juga bisa kan. Namanya juga hasil imajinasi, benar bukan? Lucunya lagi, ada sebuah pelatihan yang katanya bisa membuka mata ketiga. Kalau namanya membuka, berarti selama ini mata ketiga itu tertutup. Pertanyaan saya, apakah si Master itu sudah terlihat ada tiga matanya seperti film kartun diatas?Atau hanya masih dua seperti manusia pada umumnya? Pasti jawabannya...masih dua kan matanya..he.he.. Kalau begitu,bagaimana dia bisa mengajarkan teknik membuka mata ketiga sementara matanya sendiri masih ada dua. Apalagi tekniknya dengan membaca bacaan-bacaan ayat suci Al-Quran dan berimajinasi. Disini tejadi pembodohan publik yang sudah turun-temurun di Indonesia. Cobalah anda pikir lagi sebelum mengikuti yang namanya Aktivasi mata ketiga, benarkah itu mata ketiga?Atau pikiran anda? Saya sebagai pakar pikiran bawah sadar mengatakan bahwa apa yang dilakukan tentang Mata Ketiga itu adalah hasil dari pikiran bawah sadar. Jika pikiran bawah sadar jelas bisa dimunculkan secara ilmiah melalui gelombang EEG, dimana bisa terukur secara nyata bahwa pikiran manusi memiliki gelombang-gelombang sebagai perwujudan kondisi pikiran sadar dan pikiran bawah sadar.
Lalu bagaimana dengan hasil yang dikatakan bisa melihat sosok gaib setelah dibuka mata ketiganya? Ya pertanyaan ini sering diajukan ke saya, jawabannya apakah sosok gaib itu..?Pasti anda serentak menjawab hantu,jin, setan yang menyeramkan. Bagaimana jika sejak kecil kita mendapatkan informasi bahwa yang namanya makhluk gaib itu adalah sosok yang menawan dan mengagumkan. Apakah sekarang kita takut terhadap yang namanya sosok gaib? Semua fenomena itu adalah hasil dari pikiran bawah sadar kita sendiri yang memang porsinya 90% mempengaruhi kehidupan, jika isi dari pikiran bawah sadar anda adalah menyeramkan maka pastilah anda bisa melihat sosok menyeramkan tersebut atau bisa melukiskannya sambil mata tertutup seperti yang dilakukan oleh tokoh spiritual di televisi. Mengapa dia bisa melakukannya? Anda pun bisa coba, lakukan langkah berikut: 1. Pikirkan sosok gaib yang paling anda anggap menyeramkan 2. Lalu imajinasikan dibenak anda, bertahap 3. Tutup mata anda, lalu lukis saja apa yang muncul diimajinasi anda Apakah setelah gambar itu selesai, dianggap sebagai sebuah sesuatu yang hebat? Ah..kalau seperti itu anak kecil juga bisa. Istilah mata ketiga saya anggap sama dengan otak tengah yang beberapa tahun lalu sempat menghebohkan surabaya (tempat saya tinggal). Jika anda sudah mengetahui bahwa yang namanya mata ketiga itu hanya hasil imajinasi, masihkan anda mau mengikuti program-program seperti itu? Saya anggap pelatihan yang mengusung adanya "mata ketiga" sebagai sebuah pembodohan publik yang bukan membuat masyarakat menjadi semakin cerdas namun kembali ke zona jahiliyah. Coba anda perhatikan orang-orang sukses di negeri ini, Chairul Tanjung, Purdi E Chandra, Andri Wongso, Habibie, Jokowi dan lain-lain apakah matanya ada tiga? Tetap dua kan, lalu bagaimana bisa dikatakan dengan membuka mata ketiga menjadi sukses? Jika mengolah pikiran untuk menuju sukses, itu lebih tepat. Karena pikiran adalah karunia Tuhan yang luar biasa khususnya Pikiran Bawah Sadar. Artikel lainnya tentang pikiran bawah sadar,klik disini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun