Mohon tunggu...
Firman Pratama
Firman Pratama Mohon Tunggu... Dosen - pebisnis muda

Seorang pakar pikiran dan praktisi pendidikan yang membuat dua buah metode dahsyat yaitu Alpha Telepati dan Alpha Mind Control, seorang pebisnis yang sudah memulai bisnis sejak masa kuliah Blog pribadi di www.firmanpratama.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Inilah Kunci Menghadapi Si Kecil yang Manja, Orang Tua Wajib Tahu!

2 Agustus 2019   15:23 Diperbarui: 2 Agustus 2019   15:40 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: visualizepicture.com

Anda memiliki sifat manja? Sifat manja yang berlebihan memang dapat menimbulkan dampak buruk bagi perkembangan si anak kelak. Lalu bagaimana cara mengatasinya? Berikut cara menghadapi si kecil yang manja. 

Semua orangtua pasti sayang dengan anaknya. Hal ini tidak salah, tetapi jika rasa sayang yang disalurkan dengan cara didik yang tidak tepat, maka akan mempengaruhi perkembangan anak Anda. Salah satunya menyebabkan anak memiliki sifat manja yang berlebihan.

Tentu saja, hampir semua anak mungkin pernah merengek, menangis, membuat ulah, dan hal tersebut wajar dimiliki anak-anak. Namun yang membuat hal tersebut menjadi masalah adalah sikap orangtua dalam menghadapi anak-anaknya. Tidak jarang orangtua tidak disiplin, tidak konsisten, serta terlalu 'lembek' menghadapi anak, dan ini menbuat anak memiliki sifat manja.

Anak dengan sifat manja biasanya akan melakukan segala cara untuk mendapatkan yang ia inginkan, dan ketika ia mendengar kata tidak maka ia akan mengamuk, marah, merengek, menendang, dan sebagainya. Lalu bagaimana jika anak Anda sudah memiliki sifat manja? Ayo segera lakukan ini.

  1. Konsisten

Salah satu hal yang sering menyebabkan sifat manja muncul adalah Anda tidak konsisten dengan apa yang telah Anda katakan pada si anak. Ketika anak meminta sesuatu yang mereka inginkan dan Anda mengatakan tidak bisa memenuhinya, maka anak akan merengek atau menangis.

Anda yang melihat dan mendengar anak menangis, menjadi tidak tega, kemudian segera memberikan apa yang mereka mau. Dari hal tersebut, anak mempelajari bahwa akan mendapatkan apa yang dia inginkan jika merengek atau menangis. Oleh karena itu, bukan tidak mungkin anak Anda akan merengek lebih kencang jika permintaan-permintaan dia selanjutnya tidak dituruti.

Jika Anda memang mengatakan "tidak" di awal, maka pertahankan kata tidak tersebut hingga akhir. Walaupun harus melihat anak Anda merengek dan menangis. Hal tersebut adalah salah satu ujian untuk Anda apakah dapat konsisten terhadap apa yang telah dikatakan. Bila anak menangis, maka biarkan saja atau bicara baik-baik kepada si anak alasan mengapa Anda tidak bisa memenuhi permintaannya.

  1. Memberikan penjelasan sederhana

Ketika anak meminta sesuatu dan Anda tidak dapat atau tidak ingin memenuhinya, maka berikan penjelasan mengapa mereka tidak bisa mendapatkannya. Anak-anak berhak marah, sedih, dan kecewa jika keinginannya tidak dapat dipenuhi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun