Mohon tunggu...
Firman Pratama
Firman Pratama Mohon Tunggu... Dosen - pebisnis muda

Seorang pakar pikiran dan praktisi pendidikan yang membuat dua buah metode dahsyat yaitu Alpha Telepati dan Alpha Mind Control, seorang pebisnis yang sudah memulai bisnis sejak masa kuliah Blog pribadi di www.firmanpratama.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perbaiki Dulu Hubunganmu dengan "Sosok Ini", Supaya Hidupmu Selalu dalam Kebaikan

18 November 2017   11:21 Diperbarui: 18 November 2017   11:40 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam hal membangun hubungan atau istilah kerennya adalah relasi (relationship), seringkali diartikan membangun hubungan antar manusia. Hampir semua orang mendahulukan bagaimana caranya membangun relasi dengan orang lain, bahkan banyak buku yang menjelaskan pentingnya membangun sebuah relasi kepada orang banyak.

Padahal sebenarnya percuma saja lho kita sibuk mencari relasi kesana-kemari, kalau bahasa bisnisnya adalah membangun networking, percuma membangun relasi dengan orang lain tapi ada relasi yang kita lupakan. Sibuk membangun hubungan bisnis dengan banyak orang, tapi lupa membangun hubungan dengan sosok yang sudah dekat dengan kita. Sosok yang setiap hari anda temui, anda sering lihat di cermin, tapi sepertinya tidak anda kenal dengan benar.

Ayo siapa sosok itu? Sosok yang sebenarnya setiap saat selalu bersama anda, yang menemani kemanapun anda pergi sejak awal anda menikmati indahnya dunia sampai detik ini Sosok itu adalah DIRIMU sendiri. Yup, banyak orang tidak sadar dan mungkin tidak tahu bahwa hubungan yang harus baik dulu adalah hubungan dengan dirinya sendiri.

Ketika hubunganmu dengan dirimu itu BAIK maka pasti kehidupanmu selalu baik. Kenapa saya menuliskan artikel ini, karena disela-sela perjalanan saya ke bandung hari ini untuk memberikan kelas AMC, saya sambil membalas email yang masuk, "mas firman, saya merasa menyesal dengan masa lalu saya, saya merasa sekarang tidak bisa apa-apa, saya down, apa yang harus saya lakukan". Mungkin ada sebagian dari anda yang memiliki pertanyaan yang sama seperti itu ya.

Hubungan dengan diri yang baik tentu harus dimulai dengan mengenal diri dengan baik juga, mustahil anda bisa membangun hubungan baik dengan orang lain jika belum mengenalnya. Istiahnya "tak kenal maka tak sayang", hal ini seharusnya diterapkan dulu kepada diri kita, mengenali dulu diri dengan benar, Perhatikan dirimu, coba sekarang berdiri didepan cermin, perhatikan seperti apa dirimu, ada apa di dirimu, perhatikan dari atas sampai ke bawah, Sudahkah anda mengenal betul bagian-bagian diri anda itu? Terutama bagian teratas dari diri anda, apa itu? Kepala dan isinya. Isi dari kepala adalah Pikiran. Sudahkah anda mengenali apa itu Pikiran.

Banyak orang mungkin tidak pernah mengenali dirinya, banyak orang sibuk hanya berkenalan dengan orang lain, sibuk membangun relasi, menjalin hubungan dengan orang lain. Tapi lupa menjalin hubungan dengan dirinya sendiri, tapi lupa berkenalan dengan dirinya sendiri. Ketika hubungan dengan diri sendiri tidak terbangun dengan baik maka yang ada pasti ketidaknyamanan dalam hidup, kesusahan dalam hidup, kondisi yang negatif. Sebenarnya semua situasi yang tidak nyaman dalam diri manusia itu adalah akibat dari tidak harmonisnya hubungannya dengan dirinya. Mengenali diri dan membangun hubungan diri itu sangat penting karena disitulah kita bisa mengenali Tuhan.`

Perbaiki dulu hubunganmu dengan dirimu, harmoniskan dulu dengan dirimu. Ketika KAMU dan DIRIMU sudah terciptan relasi atau hubungan yang harmonis, hubungan yang baik maka PASTI kehidupanmu juga semakin baik dan hanya kebaikan yang menyelimuti kehidupanmu. Dan semua itu baru bisa dilakukan kalau kamu mau mengenali dirimu dengan benar dan utuh, khususnya mengenali pikiranmu, karena Pikiranmu yang menjadi pusat harmonisasi dalam dirimu dan kehidupanmu. "Barang siapa mengenal dirinya dengan benar maka PASTI mengenal TUHANnya yang sesungguhnya"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun