Mohon tunggu...
Ahlan Zulfakhri
Ahlan Zulfakhri Mohon Tunggu... Praktisi Maritim -

Naval Architecture, Pendiri APMI, Praktisi maritim , ahlanzulfakhri.blogspot.com, www.pemudamaritim.com www.apmi.co.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Raih Best Paper, Mahasiswa UNDIP Berikan Gagasan untuk Kurangi Mobilitas Truk Jakarta – Surabaya

22 Desember 2014   19:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:42 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jawa merupakan pusat industri dan pemerintahan dimana siklus industri terus berputar cepat. Pertumbuhan kendaraan cukup tinggi mencapai titik 21% per tahun. Akibatnya, distribusi produk industri yang sebagian besar berbasis di Jakarta ke pasar terutama di wilayah Jawa akan terus berlangsung. Sebagian besar, industri memilih modus transportasi darat untuk mengangkut produk melalui Pantura Road. Akibatnya, volume kendaraan yang melewati Pantura Jalan begitu tinggi. Tak pelak, situasi ini menyebabkan banyak kecelakaan lalu lintas, kerusakan jalan dan kemacetan terjadi. Kecelakaan lalu lintas dapat disebabkan oleh kerusakan jalan dan menyebabkan kemacetan. Demikian pula, kerusakan jalan yang disebabkan oleh volume yang kuat dari kendaraan yang melintas dan dapat menyebabkan kecelakaan dan kemacetan lalu lintas. Kemacetan itu sendiri adalah hasil dari kerusakan pada kendaraan tersebut. Jalan dan lalu lintas seperti truk continer berkontribusi besar terhadap kerusakan jalan di Pantura Road. Dan ini akan terus berlanjut dan mengakibatkan kerugian material seperti keterlambatan dalam distribusi produk dan naiknya biaya bahan bakar. Situasi ini akan menjadi kendala tersendiri bagi pelaku industri untuk mengembangkan usahanya. Distribusi produk industri harus dilakukan dengan lebih mudah, cepat dan murah. Dalam memenuhi keterbutuhan tersebut, perluadanya sebuah gagasan dalam menanggulangi hal tersebut. Sebagai negara maritim, transportasi laut memiliki potensi untuk menjadi solusi untuk kemacetan di Pantura Jalan karena tingginya volume kendaraan industi.

Transportasi laut yang bisa digunakan untuk mendistribusikan produk di Indonesia adalah kapal kargo umum, kapal kontainer and roll on - roll off (ro-ro) kapal. Dari ketiga opsi tersebut, kapal ro-ro adalah pilihan terbaik dari aspek mobilitas dan investasi uang. Dalam aspek mobilitas, kargo di kapal ro-ro dapat dipindahkan masuk dan keluar dari kapal itu sendiri karena dibawa oleh truk dan metode ini benar-benar menghemat banyak waktu untuk kegiatan bongkar muat. Di sisi lain, kargo umum dan kapal kontainer perlu lebih banyak waktu untuk bongkar muat dari kapal dan juga memuat ke truk yang akan mendistribusikan produk dari pelabuhan ke daerah lain. Dalam aspek investasi uang, kapal ro-ro adalah yang termurah dibandingkan dua lainnya pilihan karena kapal ro-ro tidak perlu fasilitas pendukung seperti gudang atau lapangan kontainer dan derek.

Dari latar belakang di atas perlu adanya sebuah gagasan dan masukkan bagi berbagai sektor untuk dapat memperhatikan potensi kemaritiman yang dimiliki oleh Indonesia. Serta untuk mengurangi berbagai kecelakaan yang sering terjadi kawasan pantura, karena pantura merupakan salah satu wilayah yang rawan kecelakaan. Dalam upaya membangkitkan potensi kemaritiman dalam paper yang berjudul “The Investigation of Roll on-Roll off Truck Carrier Hull Design for Route Tanjung Priok (Jakarta) – Tanjung Perak (Surabaya)”. “Menjelaskan tentang fungsi kapal Roro untuk menggantikan jalur truk dari jakarta – surabaya yang menggunakan jalur pantura (darat). Hal ini karena truk-truk yang menggunakan jalur tersebut mempunyai beberapa kekurangan diantaranya yaitu waktu untuk mencapai tujuan memakan waktu yang lama karena kecepatan laju truk yang lambat, kemacetan, tambahan waktu untuk supir beristirahat. Selain hal tersebut, jalur darat cenderung rawan kecelakaan lalulintas akibat sopir truk kurang fit dikarenakan kurang istirahat/tidur ” papar adit.

Dr Ahmad Fauzan Zaki juga menyampaikan “Kapal roro pengangkut truk ini dibuat sebagai alternatif untuk mengurangi mobilisasi truk di jalur darat yang manfaatnya akan mengurangi kemacetan dan kepadatan lalu lintas. Supir truk yang menggunakan kapal roro ini mendapatkan cukup istirahat selama truk berada dalam kapal, sehingga ketika keluar kapal, kondisi supir truk diharapkan dalam kondisi yang prima”. Dalam metodologi penelitian ini mendesain 5 bentuk lambung kapal Ro-Ro pengangkut truk yang kemudian dipilih 1 lambung yang terbaik diantara ke 5 lambung tersebut. Kelima lambung tersebut dibedakan berdasarkan nilai koefisien blok antara 0.48 – 0.51 dengan ukuran utama yang sama.Pemilihan lambung yang terbaik dipilih berdasarkan hambatan kapal yang rendah, stabilitas dan olah gerak kapal (seakeeping) yang bagus. Standar stabilitas yang digunakan adalah standar IMO A.749(18).  Perhitungan seakeeping fokus pada Motion  Sickness  Incidence  (MSI),  slamming,  and deck wetness dengan menggunakan standar Nordforks ’87.

Harapannya penelitian ini tidak hanya berhenti pada tataran gagasan karena melihat potensi Indonesia yang begitu besar dalam bidang maritim, selain itu hal ini juga merupakan sebuah upaya dalam menggeser karakterisktik darat kepada  maritime. Selama ini pola fikir yang kita tunjukkan adalah pola fikir yang berorientasi kepada daratan, tanpa disadari laut kita belum di optimalkan, papar Iqbal bidang kajian Transportasi Maritim Asosiasi Pemuda Maritim Indonesia. Kedepan harapannya penelitian ini dapat dilanjutkan untuk beberapa wilayah Indonesia lainnya, sebagai sebuah alternatif guna mendukung percepatan pembangunan Indonesia, karena jika laut belum di optimalkan maka permasalahan transportasi seolah hanya terletak pada daratan, padahal potensi maritim yang ada di Indonesia saat ini belum di optimalkan sebagai sebuah sarana transportasi, tambah Iqbal.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun