Mohon tunggu...
Ahmad HasanHariri
Ahmad HasanHariri Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Sosiologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Senang menulis cerpen, tapi sudah lama belum mempublish-nya lagi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Review Buku "Islam, Kepemimpinan Perempuan, dan Seksualitas" karya Neng Dara Affiah

6 November 2021   11:46 Diperbarui: 6 November 2021   13:16 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sub-bab kedua: Perkawinan Poligami di Dunia Islam dan di Indonesia. Pada sub-bab ini penulis mencoba menjelaskan dan menelusuri tentang bagaimana Islam memandang poligami dengan menelusuri latar sosial tradisi perkawinan Arab pra-Islam yang sedikit berpengaruh pada tradisi perkawinan Islam. Penulis mencoba menyelami latar belakang sosial mengenai munculnya tradisi poligami dalam Islam yang dilatarbelakangi konteks sosial masyarakat Islam awal dan implikasi perkawinan poligami terhadap perempuan.

Sub-bab ketiga: Jilbab dan Seputar Aurat Perempuan. Penulis pada sub-bab ini menjelaskan pengertian aurat secara mendalam, sebab-sebab pentingnya menutup aurat menurut pandangan agama-agama besar (Yahudi, Kristen, dan Islam), serta sejarah penggunaan hijab serta yang melatarbelakanginya. Penulis secara kritis menjelaskan inti pembahasan ini dengan menyajikan sejarah aurat, digunakannya hijab, serta ayat-ayat yang menjelaskan pentingnya menutup aurat.

Sub-bab keempat: Perkawinan dan Kontrol atas Seksualitas Perempuan: Mengenal Pemikiran Ziba Mir-Hosseini. Sub-bab ini menjelaskan biografi Ziba Mir-Hosseini. Ziba Mir-Hosseini merupakan perempuan yang lahir dan hidup pada masa muda di Iran pada tahun 1952-1974. Ia merupakan keturunan Sayyid (keturunan Nabi Muhammad SAW). Ia merupakan feminis Muslim yang percaya bahwa Islam memiliki nilai-nilai baik yang dapat mendorong kemajuan dan kemerdekaan perempuan. Pada bab ini juga dijelaskan hukum Islam dan modernitas sebagai fakta bahwa agama sejak awal tidak hanya menetapkan ajaran spiritual melainkan pula mengatur ajaran etika sosial dan politik.

Bab ketiga: Perempuan, Islam, dan Negara. Penulis dalam bab ini menjelaskan teori feminisme yang merupakan untuk tujuan politis gerakan perempuan, yaitu kebutuhan memahami subordinasi perempuan dan pengucilan perempuan di berbagai wilayah sosial dan kebudayaan. Penulis juga menjelaskan feminisme dalam Islam yaitu sebuah teori yang menjembatani kesenjangan antara konsepsi keadilan yang memengaruhi dan menopang penafsiran dominan terhadap syariah di satu sisi dan hukum hak asasi manusia (HAM).

Feminisme dalam perspektif Islam dan Indonesia dapat ditemukan pada kelompok terpelajar Muslim yang berinteraksi dengan gerakan perempuan lain di berbagai belahan dunia, baik Eropa maupun Timur Tengah. Hubungan tersebut terjadi karena adanya proses kolonialisme dan modernisasi.

Organisasi yang fokus pada kesetaraan dan keadilan perempuan antara lain: Fahmina Institu yang berbasis di daerah Cirebon, Jawa Barat. Organisasi ini bertujuan untuk mengembangkan gerakan keagamaan kritis berbasis tradisi keislaman pesantren, mempromosikan tatanan kehidupan masyarakat yang berkeadilan dan bermartabat dengan mengacu pada kearifan lokal.

Selain itu, pelembagaan gender juga terdapat di pesantren seperti Pondok Pesantren Cipasung. Pesantren ini mengembangkan pemberdayaan perempuan yang digagas oleh Ida Nurhalida Ilyas, puteri K.H. Muhammad Ilyas Ruhiat, mantan Rais Am Syuriah PBNU. Pesantren ini menekankan pendidikan dengan perspektif keadilan gender. Nurhalida sendiri merupakan kepala sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cipasung dan merupakan perempuan pertama yang menjadi kepala sekolah di pesantren tersebut. Ia pun mebdorong para peserta didik perempuan untuk mengambil peran dalam posisi kepemimpinan organisasi-organisai sekolah, seperti ketua umum organisasi siswa intra sekolah (OSIS).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun