Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Hemat, Beli Baju Lebaran di Perusahaan Konveksi

7 Mei 2021   19:58 Diperbarui: 7 Mei 2021   20:04 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perusahaan konveksi di Surabaya Barat. foto:eko saputro

Ada pameo yang menggelitik: "Hidup itu simpel, yang bikin rumit itu gaya hidup."

Saya selalu tersenyum kecut bila teringat sindiran itu. Karena tanpa sadar, saya adalah bagian dari orang-orang yang layak terkena ejekan itu. Yang sering mengumbar nafsu aluamah alias kemaruk. Yang berhasrat memenuhi semua keinginan duniawi.

Gaya hidup memang banyak membuat orang lupa daratan. Banyak orang berani berhutang karena ingin memenuhi membeli barang mewah. Banyak orang hidupnya gali lubang tutup lubang hingga terjerat rentenir karena tak kurang bersyukur dengan apa yang diraih.

Karena gaya hidup orang berani berbuat nekat. Dulu, ketika masih aktif menjadi jurnalis, awalnya saya meyakini faktor utama pelacuran anak karena faktor ekonomi. Karena mereka butuh biaya untuk memenuhi kebutuhan periuk nasi.

Tapi faktanya saya salah. Para pelacur anak yang akhirnya tertangkap aparat kepolisian, mayoritas mengaku bukan karena terlilit faktor ekonomi, tapi lifestyle (gaya hidup).

Mereka berhasrat beli handphone mahal. Mereka ingin makan enak di restoran mewah. Berkeinginan punya perhiasan dan jam tangan yang dipakai para selebritis. Punya mobil yang bisa sering dipakai jalan-jalan.

Dari urusan gaya hidup ini, saya jadi teringat Prof Dr Med Puruhito dr SpB-TKV. Mantan rektor Universitas Arlangga (Unair) Surabaya. Guru besar Ilmu Bedah Toraks Kardiovaskular. Sosok yang saya hormati.

Tahun 2008, saya bersama Heru Budiarto dipercaya menulis buku tentang sosok Puruhito. Buku berjudul Puruhito Inspirator Inspirator Ahli Bedah Muda Indonesia.

Buku tersebut diterbitkan Divisi Bedah Toraks Kardiovaskular FK Unair/RS Dr Soetomo Surabaya. Sampai sekarang sudah beberapa kali dicetak ulang.

Dalam kesempatan mewawancarainya, Puruhito bercerita jika dia menghindari jauh-jauh cara hidup seorang snob. Yang digambarkan sebagai orang yang senang meniru gaya hidup atau selera orang lain yang dianggap lebih daripadanya tanpa perasaan malu-malu.

Snobisme itu menipu. Menjauhkan manusia dari rasa syukur. Mereka yang merasa punya obsesi yang berelebihan. Tidak mau melihat kemampuan dan kapasitas diri.

***

Proses produksi pakaian di perusahaan garmen.foto:eko saputro
Proses produksi pakaian di perusahaan garmen.foto:eko saputro
Jelang Hari Raya Idul Fitri tahun ini, saya sudah memastikan tidak obral belanja. Saya dan istri fokus mempersiapkan kebutuhan sehari-hari dan pendidikan dua anak yang duduk di bangku SMA dan perguruan tinggi.

Kami juga harus menyisihkan pendapatan untuk kesehatan. Di antaranya untuk membeli masker, hand sanitizer, disinfektan, vitamin, dan obat-obatan.

Tak hanya itu, kami juga menyisihkan untuk membayar angsuran kendaraan dan KPR di bank. Untuk yang satu ini saya memang berkomitmen tidak ada tunggakan karena bunganya sangat berat.

Sebagai gantinya, kami tetap bisa berlebaran tahun ini dengan membeli kebutuhan sandang yang jauh lebih murah. Yakni, membeli pakaian di pasar grosir di Surabaya dan perusahaan konveksi milik seorang teman. 

Perusahaan konveksi tersebut mengerjakan garmen brand-brand yang lumayan dikenal. Dari pekerjaan itu, selalu menyisakan pakaian. Sisa dari produksi itu kemudian dijual dengan harga jauh lebih miring dengan harga di pasaran.

Hari ini (7/5/2021), saya mendatangi workshop-nya. Memilih barang-barang yang jumlahnya lumayan banyak. Di warehouse tersedia banyak pilihan garmen. Kualitasnya masih oke. 

Hanya saja, untuk memilihnya harus teliti. Semisal, harus melihat detail barang. Jangan sampai memilih produk cacat. Ada lubang pada kain, variasi warna, slab (benang asing), jahitan putus, jahitan berkerut, jahitan loncat, dan lainnya

Karena itu, setiap produk yang mau dibeli, saya beber. Saya teliti satu per satu. Kemudian memastikan ukurannya. Pakaian yang pas harus nyaman dikenakan. Tidak menghalangi gerakan tubuh, tanpa terlihat terlalu longgar atau berantakan.

Saya akhirnya memilih beberapa potong pakaian. Beberapa potong untuk saya dan dua anak saya. Ada yang yang akan kami bagikan untuk hadiah Lebaran.

Hemat dan ekonomis. Begitu prinsip kami untuk merayakan Lebaran tahun ini. Kami bersyukur masih bisa membeli pakaian dan memberi hadiah untuk saudara dan kerabat. (agus wahyudi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun