***
Kami juga harus menyisihkan pendapatan untuk kesehatan. Di antaranya untuk membeli masker, hand sanitizer, disinfektan, vitamin, dan obat-obatan.
Tak hanya itu, kami juga menyisihkan untuk membayar angsuran kendaraan dan KPR di bank. Untuk yang satu ini saya memang berkomitmen tidak ada tunggakan karena bunganya sangat berat.
Sebagai gantinya, kami tetap bisa berlebaran tahun ini dengan membeli kebutuhan sandang yang jauh lebih murah. Yakni, membeli pakaian di pasar grosir di Surabaya dan perusahaan konveksi milik seorang teman.Â
Perusahaan konveksi tersebut mengerjakan garmen brand-brand yang lumayan dikenal. Dari pekerjaan itu, selalu menyisakan pakaian. Sisa dari produksi itu kemudian dijual dengan harga jauh lebih miring dengan harga di pasaran.
Hari ini (7/5/2021), saya mendatangi workshop-nya. Memilih barang-barang yang jumlahnya lumayan banyak. Di warehouse tersedia banyak pilihan garmen. Kualitasnya masih oke.Â
Hanya saja, untuk memilihnya harus teliti. Semisal, harus melihat detail barang. Jangan sampai memilih produk cacat. Ada lubang pada kain, variasi warna, slab (benang asing), jahitan putus, jahitan berkerut, jahitan loncat, dan lainnya
Karena itu, setiap produk yang mau dibeli, saya beber. Saya teliti satu per satu. Kemudian memastikan ukurannya. Pakaian yang pas harus nyaman dikenakan. Tidak menghalangi gerakan tubuh, tanpa terlihat terlalu longgar atau berantakan.
Saya akhirnya memilih beberapa potong pakaian. Beberapa potong untuk saya dan dua anak saya. Ada yang yang akan kami bagikan untuk hadiah Lebaran.
Hemat dan ekonomis. Begitu prinsip kami untuk merayakan Lebaran tahun ini. Kami bersyukur masih bisa membeli pakaian dan memberi hadiah untuk saudara dan kerabat. (agus wahyudi)