Setelah lima musim memerkuat Persebaya, Nugro Mardiyanto hijrahke klub PSBI Blitar yang berkompetisi di Divisi Utama. Di sana, Nugroho hanya bertahan satu musim. Â
Nugroho kemudian bergabung dengan Persebo Bodowoso. Yang sama-sama berkompetisi di Divisi Utama. Di klub yang didirikan pada tahun 1970 tersebut, dia hanya bertahan satu musim saja. Nugroho memilih hengkang dan bergabung dengan PS Mojokerto Putra (PS MP) yang didirikan tahun 2001. Â Â
"PS MP ikut Kompetisi Divisi utama. Dua musim saya memperkuat klub tersebut. Lalu bergabung dengan Persibo Bojonegoro. Tapi gak sampai satu musim, saya kembali ke PS MP," ucap Nugroho.
Petualangan Nugroho masih berlanjut. Tahun 2010, Persebaya terkena degradasi, turun ke kompetisi kasta kedua di Divisi Utama. Namun manajemen Persebaya kemudian mengambil keputusan tak ingin berlaga di Divisi Utama. Mereka berkompetisi di Indonesia Premier League (LPI) 2011 yang merupakan kompetisi tandingan Indonesia Super League (ISL). Â Â
Nurgroho mendapat tawaran mengisi posisi slot pemain belakang tim Persebaya yang berlaga di kompetisi IPL. "Saya sangat iba dengar persebaya sampai turun kasta," kata dia yang kemudian menerima tawaran Persebaya itu.
Setelah melawati perjuangan keras, Persebaya yang kalah itu sempat Perjuangan dilatih Subangkit, kemudian digantikan Tony Ho dan Miroslav Janu (kini sudah almarhum), akhirnya berhasil naik ke kasta tertinggi lagi.
Nugroho kemudian pindah ke Persigo Semeru FC. Klub yang berlaga di Liga 2. Di waktu jeda kompetisi, Nugroho sempat mengikuti Kursus Pelatih Lisensi D, kemudian melanjutkan Kursus Pelatih Lisensi C.
Nugroho berpikir jika tak selamanya dia terus menjadi pemain. Suatu saat, dia harus menjadi pelatih. Menularkan ilmu dan pengalaman kepada pemain-pemain muda. Â Â
Benar saja. Bekal mengantongi sertifikat kepelatihan itu, akhirnya bisa dipakai saat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur membeli klub sepak bola Persigoi Semeru FC, tahun 2019. Nama klub tersebut berubah menjadi PS Hizbul Wathan (PSHW). Nugroho ditunjuk sebagai pelatih U-17 dan U-20 PSHW. Kemudian menjadi asisten pelatih PSHW di Liga 2, mendampingi Yusuf Ekodono, seniornya di Persebaya dulu.
Ketika di Liga 2, Nugroho hanya bisa mendampingi satu pertandingan saja. Yakni, saat PSHW bertandang ke Persijap Jepara. Setelah itu, kompetusi dihentikan karena pandemi covid-19. Â