Mohon tunggu...
wahyu herli agustridiyanto
wahyu herli agustridiyanto Mohon Tunggu... pegawai -

Pray dream learn and action

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keluargaku Keceriaanku

25 Februari 2018   22:20 Diperbarui: 7 Maret 2018   11:15 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keluarga adalah tempat yang paling nyaman untuk melepaskan kepenatan dan tempat yang paling berharga melebihi harta. Dewasa ini kita semua semakin disibukkan dengan tuntutan pekerjaan. Tak pelak banyak orang yang pergi merantau meninggalkan kota kelahiran. Maka berkumpul dengan keluarga adalah menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu. Bisa bertemu dengan bapak, ibu, saudara, sepupu dan keponakan, juga bisa bertatap muka, berbincang dan tertawa bersama.

Izinkan saya sekilas memperkenalkan keluarga saya. Saya sendiri bernama Agustridiyanto,  anak bungsu dari tiga bersaudara.  Kakak saya yang pertama bernama  Wahyuni, biasa dipanggil mbak achi, posisi photo berada paling kiri. Sedangkan kakak kedua saya bernama Herlina, posisi paling kanan. Selisih umur kami bisa dibilang jauh,  antara mbak achi dengan mbak lina (sebutan kakak kedua) berjarak lima tahun dan saya dengan mbak lina selisih enam tahun. Kami lahir dari keluarga sederhana. Bapak saya seorang nelayan dan ibu fokus sebagai ibu rumah tangga. Kami tinggal di sebuah desa pesisir pantai utara di Jawa Timur,  desa Brondong kabupaten Lamongan. Mayoritas penduduk nya adalah nelayan. Hidup dari keluarga nelayan susah susah gampang,  apalagi ayah saya hanya seorang ABK (Anak Buah Kapal) biasa. jadi tidak ada pendapatan lain selain menangkap ikan lalu menjualnya. 

Kondisi ekonomi keluarga yang lemah membuat kami bertiga (saya dan kedua kakak) harus berhemat dan belajar lebih giat untuk mendapatkan beasiswa di sekolah. Alhamdulillah mulai dari SD sampai SMA kami selalu mendapat beasiswa. Tentu saja harapan kami bisa meringankan beban orang tua saat itu. Kami pernah berjanji bahwa kebahagiaaan orang tua adalah tujuan utama. Apapun pekerjaan kita, berapapun penghasilan kita, tetap harus memprioritaskan orang tua. Sekarang kami masing-masing sudah merantau. Kedua kakak saya ikut suaminya masing-masing di Madura dan saya sekarang tinggal di kota Blambangan (Banyuwangi).

Sesekali terselip rindu yang mendalam terbesit di hati ini yaitu akan kehangatan keluarga saat masih tinggal satu rumah dulu, saat semuanya berkumpul, bercanda tawa bersama. Saat setiap pagi sebelum berangkat sekolah kita selalu sarapan bersama sambil ngobrol ngalur ngidul. Mbak chi yang paling awal berangkatnya, mbak lina yang paling telat makannya dan saya yang paling sering minta saku tambahan untuk beli mainan kartu heheheh.Tetapi saya sadar peristiwa tidak bisa diputar ulang, hanya bisa dikenang. Bahwa hidup itu menua, hidup itu berproses. Alhamdulillah yang awalnya keluarga kami berjumlah lima orang, sekarang menjadi tiga belas orang. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Gambar diatas adalah salah satu momen keceriaan kehangatan keluarga kami beberapa waktu lalu. Meskipun formasinya kurang lengkap yaitu suami mbak lina tidak bisa ikut karena sedang dinas tapi tidak mengurangi keceriaan kami. Tujuan awal sih kita mau pergi berlibur ke wisata Pohon Trinil. Disana berupa bukit dataran tinggi dan ada beberapa pohon besar yang memiliki akar lebat melilit disekujur batang pohon tersebut. Pokoknya unik banget. disamping itu view nya juga indah. Tak heran banyak anak muda berdatangan hanya sekedar swa photo. Namun sepertinya kami kurang beruntung, saking banyaknya wisatawan yang membawa mobil pribadi sehingga menutupi hampir sebagian jalan dan alhasil kami putar arah menuju kota Wali (Tuban). 

Ada beberapa tempat wisata di Tuban yang recomemnded antara lain, makam syeikh Maulana Malik Ibrahim, Makam Sunan Bonang, Masjid bawah tanah, wisata petik buah blimbing, Pantai Boom dan Pantai Kelapa Panyuran. Setelah berdiskusi singkat di dalam mobil akhirnya kami memilih pergi ke Pantai Kelapa Panyuran. tempat ini belum lama diresmikan, sekitar enam bulan lalu. kondisi pasir putih yang bersih ditambah banyaknya pohon kelapa yang tumbuh berjejer rapi membuat tempat ini sangat cocok untuk melepas kepenatan bersama keluarga. Waktu itu kami duduk bersama dibibir pantai sambil menikmati segelas es degan ditambah kacang goreng sebagai camilannya. Ega, Nevlin, Apta dan Arya (keponakan) tertarik untuk mencoba mainan flying fox yang disediakan panitia untuk menambah daya tarik wisatawan. Dengan raut muka setengah takut dan penasaran akhirnya mereka memberanikan diri naik dan meluncur bersama. hmmm,,dasar tingkah anak-anak hehehe. Selang dua jam, matahari pun mulai turun dari singgahsananya dan kami memutuskan pulang. Capek sih tapi puas. 

Menurut saya menikmati momen bersama itu tidak harus mahal. Setidaknya itulah prinsip keluarga kami dari dulu. Bahkan tahun kemarin saat musim liburan hari raya idul fitri kami tidak pergi kemana-mana, cukup makan bersama di sebuah resto di dekat rumah. Saya sampai sekarang tiada henti-hentinya bersyukur kepada Allah SWT bahwa kami masih diberi kenikmatan berupa kesehatan. Itu nikmat yang luar biasa melebihi harta benda. Bukankah ujung dari kenikmatan dan kekayaan itu adalah ketika hasilnya bisa dinikmati dengan orang-orang yang kita kasihi?

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Nasehat untuk saya dan teman-teman, syukurilah setiap momen yang terjadi, lakukanlah yang terbaik sebisa yang kita lakukan untuk kebahagiaan orang tua/keluarga. Selalu berbagi keceriaan dan kebahagiaan kepada banyak orang insyaallah dampaknya ke kita sendiri. Terima kasih kompasiana, terima kasih www.brightgaspromo.com telah mengadakan blog competition seperti ini yang sangat membantu kami sebagai wadah dalam menuangkan ide/gagasan/cerita kami. 

#CeriakanKehangatan

#BrightGas

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun