Mohon tunggu...
Agustinus Waruwu
Agustinus Waruwu Mohon Tunggu... Aktor - Hidup adalah Kesempatan

Aku hidup bukan untuk hidupku sendiri, tetapi Aku hidup untuk Kristus

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Mencintai yang Bukan Milikmu

20 November 2022   01:13 Diperbarui: 20 November 2022   01:17 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Renungan pagi:

Bahan Bacaan : II Samuel 11 : 22 - 27

 

Setelah lewat waktu berkabung, maka Daud menyuruh membawa perempuan itu kerumahnya. Perempuan itu menjadi isterinya dan melahirkan seorang anak laki-laki baginya. Tetapi hal yang telah dilakukan Daud itu adalah jahat di mata Tuhan. (II Samuel 11 : 27).

Wow..., Seorang Raja yang sangat dihormati, disegani di tengah-tengah bangsanya sendiri, bahkan namanya sangat terpopuler oleh karena ia pernah menjadi seorang pemberani, tangguh dan juga  sebagai pahlawan di bangsanya sendiri. Tetapi untuk kali ini dihadapan Tuhan Allah, Daud sangat najis, tidak benar dan tidak adil oleh karena ia dengan sengaja telah menjadikan umpan seorang anak manusia yaitu Uria ketika meneruskan pertempuran melawan Bani Amon.

Keinginan yang sering menghiasi, nafsu yang sering mewarnai Seorang Raja yaitu Daud telah membawa malapetaka terhadap keluarganya dan juga terhadap kepemimpinannya. Sungguh terlalu, personal yang dipilih oleh Tuhan, dihormati oleh setiap orang, menanam benih yang merugikan diri sendiri dan juga orang lain. 

Perbuatan yang dilakukan oleh Daud tidak menjamin keutuhan kepemimpinan dan juga keluarga semakin baik, bahkan sebaliknya Daud di Cap sebagai pemimpin yang tidak benar dan tidak melakukan keadilan terhadap seluruh yang ada dibawah kepemimpinannya. Sebagai pemimpin yang terpilih tidak sewajarnya mewarnai hidupnya dengan kenajisan yang pada akhirnya menjadi contoh yang tidak berjalan diatas kebenaran dan juga kekudusan Tuhan.

Dari kebenaran Firman Tuhan sebagai perenungan umat kita hari ini; Pertama, Janganlah biarkan hidupmu diwarnai dengan keinginan duniawi. Keinginan duniwi adalah kenikmatan, kepuasan yang sementara, bahkan tidak menjadi kedamaian bersama dengan keluarga. Kedua, Jangan biarkan matamu dan hatimu terluka karena mencintai yang bukan milikmu. Sebab resiko tertinggi dari Luka Cinta adalah kebencian yang berunjung kematian. Ketiga, Jangan merusak identitasmu hanya demi kecantikan milik orang lain. Cintailah milikmu dan hiasilah milikmu dengan kasih yang bersumber dari kasih Tuhan Allah. Bagimu adalah milikmu lebih dari yang lain.

Selamat memberkati keluarga dan juga sesama manusia...!!!

(Pdt. Agustinus Waruwu, M.Th).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun