Mohon tunggu...
Agustinus Wahyono
Agustinus Wahyono Mohon Tunggu... Arsitek - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009; asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan pernah belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari). Buku tunggalnya, salah satunya adalah "Belum Banyak Berbuat Apa untuk Indonesia" (2018) yang berisi artikel non-fiksi dan berstempel "Artikel Utama" di Kompasiana. Posel : agustinuswahyono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Om Neo Berjenis Karikatur, Kartun Opini ataukah Kartun Editorial?

11 Oktober 2018   17:52 Diperbarui: 14 Maret 2019   18:34 1248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih menurut Wikipedia, kata "Karikatur" berasal dari kata dalam bahasa Italia, caricare, yang berarti memberi muatan atau melebih-lebihkan. Pada abad ke-18 karikatur telah menjangkau masyarakat luas melalui media cetak, dan, terutama di Inggris, telah menjadi sarana kritik sosial dan politis.

Pada abad berikutnya, masih Wikipedia, berbagai majalah satire menjadi media utama karikatur; peran yang kemudian dilanjutkan oleh surat kabar harian pada abad ke-20. Selain sebagai bentuk seni dan hiburan, karikatur juga telah digunakan dalam bidang psikologi untuk meneliti bagaimana manusia mengenali wajah.

Dari Wikipedia terdapat tiga hal penting, yaitu "melebih-lebihkan ciri khas objek", "subjek yang dikenal", dan bidang lainnya untuk "mengenali wajah". Intinya, ciri khas dan wajah yang dikenal.

Pengertian termudahnya, karikatur merupakan gambar mengenai seseorang yang telah mengalami "operasi wajah" untuk menguatkan ciri khas atau karakter seseorang tersebut sehingga orang lain semakin mengenali bahkan mengingatnya.

Amien Rais karya Toni Malakian
Amien Rais karya Toni Malakian
Penguatan ciri khas pun masih dilengkapi dengan hal-hal atau benda-benda yang semakin menguatkan pengenalan pelihat terhadap seseorang itu.

Karikatur pun tidak selalu difungsikan untuk mengkritik atau mengolok objek, subjek, atau sosok yang dikarikaturkan. Ada karikatur untuk suvenir pembicara dalam sebuah seminar, untuk hadiah ulang tahun, untuk sebuah apresiasi atau peringatan tertentu, dan seterusnya.

Nelson Mandela karya Romeo Jericho
Nelson Mandela karya Romeo Jericho
Yasser Arafat karya Jiwenk
Yasser Arafat karya Jiwenk
Jiwenk karya Armen Karikaturis Amatir
Jiwenk karya Armen Karikaturis Amatir
Kartun dan Jenis-jenisnya

Barangkali sebagian orang media massa-cetak menyebut rubrik berisi Om Neo itu sebagai kartun. Misalnya saja Kompas dengan rubrik TTS & Kartun. Kata "kartun" dipakai untuk mewakili semua jenis kartun yang bermuatan atau bersifat "kritis" (mengkritik) karena terkait dengan fungsi media sebagai kontrol sosial (social control).

Kompas edisi Minggu, 16/9/2018
Kompas edisi Minggu, 16/9/2018
Kompas berbeda dengan Jawa Pos. Di Jawa Pos, khususnya edisi Minggu, rubrik (halaman) "Senggang" dengan ruang khusus "Kartun" berisi kartun humor (gag cartoon).

Sumber : Jawa Pos
Sumber : Jawa Pos
Sebenarnya tidak semua kartun berisi atau bertujuan kritik sosial. Sebab, pengertian sederhana mengenai kartun adalah gambar mengenai obyek apa saja yang telah mengalami "perusakan" (distorsi) atas realitas yang disengaja oleh penggambarnya (kartunis).

"Perusakan" yang bukan akibat operasi plastik ini terutama dan terpenting untuk memancing senyuman para penikmatnya. Senyuman yang bagaimana itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun