Mohon tunggu...
Agustinus Maran
Agustinus Maran Mohon Tunggu... Guru - Guru Pelosok

Menulislah selagi dunia tak pernah menghakimi tulisanmu.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Merayakan Hari Ibu dengan Kado untuk Ibunda

18 Januari 2023   09:55 Diperbarui: 18 Januari 2023   10:16 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti yang diketahui, setiap tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu Nasional (HIN). Peringatan Hari Ibu bermula pada tanggal 22 hingga 25 Desember 1928 saat para pejuang wanita Indonesia dari Jawa dan Sumatera Berkumpul untuk mengadakan Kongres Perempuan Indonesia I di Yogyakarta. Peringatan Hari Ibu pada tanggal 22 Desember sendiri baru diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. 

Secara resmi pada tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai Hari Ibu dikukuhkan dalam Keputusan Presiden Nomor 316 tahun 1959 tentang Hari-Hari Nasional yang Bukan Hari Libur dan ditetapkan bahwa pada tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga saat ini (Diperingati Tanggal 22 Desember, Inilah Sejarah Hari Ibu (riau.go.id)).

Sebagai bentuk apresiasi terhadap peran seorang ibu dalam keluarganya banyak hal berkesan yang dilakukan oleh setiap anak. Ada yang menghabiskan waktu seharian untuk piknik bersama keluarga, ada yang membuat makanan favorit kesukaan ibunya, ada yang berkunjung ke makam ibunya, menaburkan bunga sebagai ungkapan hormat, dan mendoakannya.

Berbeda dengan kelompok Aksi Swadaya Menulis dari Rumah di bawah Editor Ibu Julia Utami seorang guru di SMP Santa Ursula Jakarta dan Mas Junaedhie CEO Penerbit Kosa Kata Kita. Dalam menyambut HIN, kelompok ini hadir dan mengajak para penulis untuk mengabadikan dan mengungkapkan rasa cinta, terima kasih, dan kekaguman terhadap ibu dalam bentuk puisi yang kemudian dibukukan dengan judul "Kado untuk Ibunda". Setiap penulis diberikan kesempatan untuk mengirimkan tiga karya terbaiknya, dua puisi tentang ibu, dan satu puisi bebas. Alhasil, buku Kado untuk Ibunda diterbitkan dalam dua volume oleh penerbit Kosa Kata Kita.

Aksi Swadaya Menulis dari Rumah ini sebagai suatu gerakan untuk menggelorakan semangat membaca dan menulis di tengah-tengah keluarga Indonesia. Bagaikan bola salju, gerakan ini terus menggelinding, membesar dan memicu lahirnya para penulis dan tentunya para pembaca buku baru, dan sesuai dengan visi, misi dan tagline: menjadi pengarang adalah hak setiap orang, meski menjadi penulis tidak harus menjadi pengarang.

Saya merasa tertarik untuk ikut meriahrayakan hari ibu ini dengan mengirim tiga puisi, masing-masing dengan judul Fransiska, Ibu, dan Dari Kamar 2x3 yang dibukukan bersama para penulis lain dalam buku volume 1. Menjadi satu kebanggaan karena dalam buku volume 1 terdapat beberapa nama penulis (sastrawan) senior seperti Eka Budianta, FanNy Poik, Effendi Kadarisman, I Made Aripta Wibawa, Kurniawan Junaedhie, dan masih banyak lainnya yang telah lama melalangbuana di dunia kepenulisan. Orang-orang tersebut adalah orang hebat yang sudah dikenal sebagai penulis senior  yang telah manghasilkan banyak buku yang memeriahkan panggung literasi Indonesia.

Bahagia tentunya walaupun puisi yang saya hasilkan tidak seindah puisi Kalil Gibran, penyair dari Lebanon, atau tak seindah puisi Umbu Landu Paringgi, atau tak seimajinatif tulisan Supardi Djoko Damono, namun dengan bangga saya mempersembahkan karya itu untuk semua Ibu yang dengan kasih sayang dan bertindak mulia melahirkan, membesarkan, mengasuh, dan mendidik anak-anaknya.

Ibu adalah tiang negara, di bawah telapak kakinya surgaku masih kudus.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun