NGOBUK: Baca Sambil Ngopi

Buku yang kita baca merupakan sumber pengetahuan yang dapat mengubah diri dan perilaku manusia. Informasi dalam buku dapat memotivasi dan menstimulasi kebutuhan batin. Semakin banyak kita membaca buku, semakin banyak pula kita mendapat asupan informasi yang membawa kedamaian dan kenyamanan. 

Terkadang sebagian orang beranggapan membaca buku hanya membuang-buang waktu. Ada lagi yang beranggapan bahwa membaca buku hanya membuat stress. Atau membaca buku hanya membuat orang ingin tidur. Belum lagi isi informasi yang kadang sulit dipahami sehingga harus melibatkan konsentrasi penuh, dan berbagai alasan klasik lainnya. Jangan takut dan enggan untuk mencoba. Cobalah membaca sambil ngopi. Karena kopi dan buku sama-sama menyegarkan pikiran. 

Terasa sangat spesial dan utuh jika sambil baca sambil ngopi sebab aroma kopi yang kita seduh memberi sugesti tersendiri terhadap buku yang dibaca. Aroma kopi tersebut membuat orang berdiam lebih lama karena kandungan kopi membuat tubuh dapat bertahan dan mata enggan mengantuk, maka pada saat bersamaan membaca buku juga akan terasa lebih lama. 

Jika dalam sehari kita dua kali minum kopi, pagi dan sore. Sekali minum dibutuhkan waktu 30 menit, maka kesempatan untuk membaca buku dalam sehari adalah 60 menit atau satu jam. Dalam satu jam itu, tentu sudah sekian banyak informasi yang diperoleh dari buku.

Jadikan kopi dan buku sebagai teman hidup yang memberi kenyamanan. Seperti kata pepatah, "Jika kamu tidak pernah meminum pahitnya kopi, maka kamu harus menerima pahitnya kehidupan". Begitulah kopi. Pahitnya kopi dapat menetralkan sejuta masalah kehidupan. Masalah-masalah kehidupan dapat kita temukan dalam buku karena kopi dan buku saling mengisi dan memberi kenikmatan. Mari, baca sambil ngopi agar pahitnya hidup bisa diminimalisir. 

Turubean, 4 Mei 2022.