17 Agustus 2025 sekitar pukul setengah dua siang ...
Saya baru saja pulang setelah seharian beraktivitas di luar rumah. Sekujur tubuh terasa panas dan berkeringat. Kantuk lumayan berat mendera. Untungnya tidak disertai pusing akibat kelamaan terpapar sinar matahari yang teramat terik.
Ahaiii. Mungkin saya tidak pusing sebab telah menyantap semangkuk mie ayam pangsit dan segelas jeruk peras panas. Syukurlah sebelum pulang ada traktiran makan untuk panitia. Jadinya saya cukup bertenaga ketika melangkah pulang.
Itung-itung pula sebagai reward setelah beberapa hari sebelum hari H terlibat rapat alot, demi merancang acara perayaan Agustusan. Tampaknya sih, cuma senam massal orang se-RW dan beberapa lomba sederhana. Namun kenyataannya, panitia mesti ke sana kemari mempersiapkan printilan demi kelancaran acara. Plus menyiapkan hadiah-hadiahnya.
Syukurlah semua kegiatan berjalan sesuai rencana. Banyak warga yang berpartisipasi, baik menjadi peserta lomba maupun sekadar ikut senam lalu menjadi penonton. Sementara kecemasan terbesar panitia sebelum hari H adalah tidak ada peserta lomba.
Bagaimana tidak cemas kalau pengumuman tentang lomba Agustusan yang kami bagikan di WAG kampung, tak ada yang merespons? Satu pun tak ada yang memasukkan nama ke dalam daftar yang dibuat panitia.
Ternyata, o, rupanya. Orang-orang mendaftar on the spot. Penyebabnya macam-macam. Sebagian tak membuka WAG kampung sehingga tak baca pengumuman, sebagian ingin menuliskan nama ke dalam daftar peserta tapi tak paham caranya, dan sebagian masih ragu-ragu untuk ikut lomba.
Kiranya inilah salah satu lika-liku penyelenggaraan acara Agustusan di kampung. Tak jadi soal. Yang terpenting happy ending. Semua antusias mengikuti acara. Sastrawan Mustofa W. Hasyim saja menyempatkan ikut senam walaupun dengan gerak seadanya.
Siang 17 Agustus 2025 selepas acara Agustusan ...