Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Kebangkitan Commuter Line Yogyakarta Dimulai dari KRD Kuda Putih "Turangga Seta"

5 Juni 2025   11:53 Diperbarui: 5 Juni 2025   17:42 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagian depan KRD Kuda Putih buatan Jerman (Dokpri Agustina)

"Inilah nenek moyang KRL Jogja-Solo yang jadi idola kalian saat akhir pekan. Iya 'kan? Kalian suka banget desak-desakan untuk naik KRL ke Solo? Jangan-jangan peserta tur ini juga ada yang dari Solo? Berangkatnya tadi naik KRL dan turun di Stasiun Lempuyangan sini? Ada enggak? Hehe ... Nah. Ini KRD Kuda Putih. Sebelum ada Prameks, rute Jogja-Solo atau Jogja-Kutoarjo dilayani KRD ini."

"KRD itu apa?" Seseorang bertanya.

"Kereta Rel Diesel," jawab si pemandu tur sejarah. Dia pun melanjutkan penjelasan, "Jadi begini. KRD  Kuda Putih ini beroperasi pada tahun 1960 sampai 1980. Dua puluhan tahun saja. Cukup singkat. Setelahnya diganti dengan berbagai KRD lain buatan Jepang. Sebelum akhirnya muncul Prameks pada tahun 1994."

"Mengapa Kuda Putih berhenti beroperasi?" Tanya seseorang yang lainnya.

"Sebetulnya lebih ke masalah teknis, ya. KRD Kuda Putih 'kan buatan Jerman. Di sini suku cadangnya sulit didapat kalau ada yang perlu diganti. Akhirnya ya gitu, deh. Kuda Putih lama-lama sering mogok sebab kurang perawatan. Jadinya pensiun dini."

"Sayang banget, ya? Jadinya mangkrak begini," celetuk seseorang.

"Iya. Dijadikan monumen seperti ini. Apa boleh buat? Lagi pula, Kuda Putih ini menyimpan persoalan juga. Desainnya memang keren pada zamannya. Akan tetapi, jarak tempuh lumayan lama. Jogja-Solo 2 jam," kata pemandu. "Bandingkan dengan sekarang. Sekarang KRL Jogja-Solo cuma satu jam."

"Mas Pemandu. KRD Kuda Putih ini bentuknya mirip bus, ya?"

"Iya, betul. Makanya ada yang menyebutnya rail bus. O, ya. Kuda Putih ini tidak ditarik lokomotif. Mesin dieselnya sudah menyatu demgan gerbong penumpang. Ketika akhirnya mesin rusak dan tidak bisa diperbaiki, sempat juga dioperasikan dengan ditarik lokomotif."

"Kok disebut Kuda Putih kenapa, Mas?" Seseorang di belakang saya bertanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun