Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Manchester United di Titik Nadir atau Onana yang Selalu Apes?

22 Mei 2025   17:36 Diperbarui: 22 Mei 2025   17:36 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Terkadang kita bisa tiba-tiba menangis untuk sesuatu yang absurd dan sia-sia. Misalnya menangisi kekalahan MU, padahal jelas-jelas tiap main MU lebih sering berpotensi kalah.

MU di Titik Nadir?

Terusterang kekalahan Manchester United (MU) dini hari tadi bikin kesal. Terlebih saat baca-baca judul berita daring yang melintas di linimasa seharian ini. Betapa tidak? Semua memberitakan kekalahan Setan Merah itu. Dengan pilihan diksi yang "menggemaskan" pula. Misalnya "Tottenham Hotspurs Bekuk MU", "MU Bertekuk Lutut Pada Tottenham Hotspurs". Woilah. MU kok dibekuk. MU kok bertekuk lutut. Ckckck!

Apakah riwayat MU sudah betul-betul tamat? Wuaduh. Saya malah ngeri sendiri kalau membayangkan hal itu terjadi. Sebagai suporter setia sejak zaman baheula, saya sungguh tak percaya kalau Manchester United bisa berada di titik nadir begini.

Rasanya sudah lama sekali saya tidak bisa bersombong ria sebagai pendukung MU. Dahulu saya kira Tim Setan Merah akan selalu berkibar di udara. Mungkin tidak selalu menang. Namun minimal tidak akan sampai keok bertubi-tubi, apalagi sampai puasa gelar. Mana pernah terbayang kalau pada zaman now, MU justru menjadi bahan olok-olok yang seksi di dunia sepakbola. Nasib, nasiiib.

Entahlah apa yang menjadi penyebab utama. Mengapa kejayaan masa lalunya tidak bisa mendongkrak motivasi pasukan Amorim untuk jadi juara? Mengapa nama-nama besar yang menjadi legenda MU tak bisa mengobarkan semangat kemenangan bagi mereka?

Boleh-boleh saja Amorim bilang kalau timnya kalah, tetapi sesungguhnya lebih baik daripada tim lawan. Namun, untuk apa? Penentuan menang atau kalah 'kan berdasarkan jumlah gol. Bukan sekadar berdasarkan baik atau tidaknya permainan tim.

Apakah benar Manchester United saat ini sudah berada di Titik Nadir? Hmm. Semoga memang sudah, ya. Mau seterpuruk dan seambayar yang gimana lagi? Cukuplah sudah. Enough. Musim ini sudah puasa gelar. Musim depan juga absen dari panggung Eropa. Jadi, masih kurang apes gimana? Semoga kekalahan dini hari tadi menjadi momentum kembali bersinarnya MU.

Onana yang Selalu Apes Bikin MU Apes?

Adili Onana!

Di sebuah postingan Instagram, saya melihat tulisan "Adili Onana" tercantum di sebuah pagar tembok tepi jalan. Tulisannya pakai arang. Huruf besar-besar. Entah di kota mana.

Saya termenung membacanya. Adili Onana? Memang benar sih, dia kiper utama MU sekarang. Dalam pertandingan final dini hari tadi, dia juga yang menjadi kiper. Terlepas dari blunder-blunder yang dilakukannya, rasanya kok kurang adil kalau dia diadili.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun