Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Administrasi - Kerja di dunia penerbitan dan dunia lain yang terkait dengan aktivitas tulis-menulis

Founder #purapurajogging

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Noktah yang Seperti Enggan Disucikan

10 Mei 2021   22:30 Diperbarui: 10 Mei 2021   22:32 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dalam gelap pun masih dapat dicari secercah cahaya (Dokpri)

"Kreatifnya kebangetan. Ckckckck!"

Berulang kali Laily bergumam dan mendecakkan lidah di sela-sela membacai berita di media daring. Namun, entahlah definisi decakannya itu apa. 

Yang jelas bukan decak kekaguman, sih. Mana bisa disebut kekaguman, kalau berita-berita yang dibacanya mengenai aneka polah orang-orang dalam menghadapi petugas yang merazia mereka. Pokoknya ada saja ide nyeleneh bin nekad untuk tak taat aturan.

Luar biasa memang. Adanya larangan mudik Lebaran ternyata menerbitkan ide-ide ajaib dalam melakukan perlawanan terhadap aturan pemerintah. Ops! Entahlah maksudnya mau melawan negara atau tidak. Namun rasa-rasanya, kok mereka itu malah ngadi-adi. Menjadi-jadi plus bersikap dramatik.

Enggak di laut, enggak di daratan. Kucing-kucingan antara calon pemudik vs petugas yang berwenang sama-sama berlangsung heboh.

"Orang Indonesia kok dilawan. Gumuuush ...."

Desis Laily dengan kalimat template dari sebuah judul buku antologi.

Ia kemudian menyimak berita-berita selanjutnya. Tampaklah serombongan satu mobil tak pakai masker semua. Dihentikan petugas untuk dimintai keterangan. Eh? Respons mereka terhadap para petugas kok seperti ngadepin setan penjaga perbatasan wilayah? Dramatik dan berlebihan.

"Astagaaa. Opo maneh iki?"

Ada lagi yang kolosal. Ada foto dan judul bombastis "Ribuan Pemudik Jebol Pos Penyekatan ...."

Laily geleng-geleng kepala sambil berdecak-decak. Gumamnya, "Kreativitas dalam keburukan yang tiada batas ini namanya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun